SUMBAWA, KOMPAS.com - Siswi SMA berinisial N (16) mengalami trauma setelah diperkosa seorang pria berinisial IM (28) di Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
MN (53), ibu korban, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kronologi kejadian yang menimpa putrinya saat ditemui Kompas.com di sudut ruang tamu rumahnya, Kamis (25/1/2024).
Peristiwa itu berawal pada April 2023. Saat itu, anaknya diajak jalan-jalan oleh terduga pelaku. Sang anak yang baru kenal lewat media sosial selama dua bulan itu tak curiga sama sekali. Korban merasa pelaku adalah orang baik dan menurut pengakuan mencintainya.
Baca juga: Ayah di Sumbawa Perkosa Anak Angkat karena Korban Tak Bisa Bayar Utang
MN mengakui bahwa pelaku naksir pada sang anak. Oleh karena itu ia tak melarang saat mereka pergi jalan-jalan berdua karena merasa wajar saja. Terlebih ia mengira pelaku adalah orang baik-baik.
Namun, ia mulai cemas saat sang anak tak pulang hingga larut malam. Ia mencoba menghubungi dan mencari tapi tak kunjung bertemu.
Akhirnya N baru diantar pulang ke rumah sekitar pukul 03.00 WIB dini hari oleh pelaku.
"Anak saya dengan dia (IM) ini baru kenal dua bulanan, terus diajak jalan dan pulang jam tiga dini hari," cerita MN.
Setibanya di rumah, MN mendapati korban terlihat kebingungan. Ia melihat korban depresi. Sang anak terus menangis tanpa henti dan ketakutan. Ia berusaha tegar dan tak memarahi anaknya.
Dengan kondisi fisik lemah, ia bertanya kepada sang anak apa yang telah terjadi. Saat itu, korban akhirnya terbuka dan mau menceritakan perbuatan pelaku.
Setelah mendengar cerita dari korban, MN langsung melaporkan IM ke pihak kepolisian.
Ia membenarkan bahwa saat melapor dirinya langsung mendapat penangan dari penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Sumbawa.
“Anak saya sudah diperiksa penyidik, visum di rumah sakit serta pemeriksaan psikologis. Saya juga sudah diperiksa sebagai saksi,” jelas MN.
Hingga kini, MN masih belum tenang. Sebab, pelakunya masih bebas.
“Anak saya trauma seumur hidup, tapi pelaku bebas berkeliaran tak menjalani hukuman yang setimpal,” kisah MN sembari terisak.
“Tolong kami Bapak Kapolres, tangkap pelaku yang perkosa anak saya. Perasaan saya sebagai orangtua hancur. Saya harus berjuang agar anak saya dapat keadilan," ucap MN.