Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Tak Dibayar, Mantan ABK di PD Panca Karya Unjuk Rasa Seorang Diri di Depan Kantor

Kompas.com - 22/01/2024, 17:45 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan ABK karyawan di PD Panca Karya, Jacobus Hiariej, menggelar aksi unjuk rasa seorang diri di depan kantor di Jalan Setiabudi Kota Ambon, Senin (22/1/2024) sore.

Ia memegang spanduk yang berisi tuntutan agar haknya segera dibayar.

Jacobus Hiariej melakukan aksi tersebut karena kesal dan nyaris putus asa lantaran haknya sebagai anak buah kapal (ABK) tak kunjung dibayar.

Baca juga: Diduga Terpeleset saat Buang Air Kecil, ABK Hilang di Sungai Mahakam

Totalnya haknya sebesar Rp 48.880.000 pada periode 2018-2019.

Tak hanya Hiariej, 100-an ABK lain pun bernasib sama tetapi nominalnya berbeda.

Dalam aksi itu, Hiariej datang seorang diri setelah tak terhitung lagi berapa kali dia datang bersama kawan sesama ABK untuk meminta hak mereka dibayar.

Namun aksinya kali itu diakuinya sebagai bentuk kekecewaan dan nyaris putus asa meminta pertanggungjawaban perusahaan atas hak mereka.

Beta (saya) sudah datang berulang kali. Seng (tidak) terhitung jumlahnya. Beta mau minta beta gaji, uang makan dan premi berlayar,” ujar Hiariej kepada wartawan dalam aksi itu.

Hiariej merupakan ABK dengan jabatan kelasi pada KMP Tanjung Sole yang melayari rute Namlea – Manipa – Waisala.

Baca juga: Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap, ABK Lompat ke Laut untuk Selamatkan Diri

Aksi yang sempat menarik perhatian pengguna jalan itu hanya untuk menuntut agar hak para ABK dibayar. Pasalnya, pria yang akrab disapa Bob itu telah melakukan berbagai cara.

Setelah dirinya mengundurkan diri pada 2020, Bob menemui Disnaker Kota Ambon untuk melapor dan meminta bantuan.

Dia juga mendatangi Kantor Kantor UPTD Balai Pengawasan Ketenagakerjaan Regional I Provinsi Maluku. Hasilnya nihil.

Bahkan ada rekan sesama ABK dan kapten kapal yang menempuh jalur hukum di ruang persidangan. Namun hasilnya gagal. Mereka kalah melawan PD Panca Karya.

"Saya tidak tahu lagi mau mengambil langkah-langkah bagaimana, setiap kali ke kantor untuk menghadap cuma dapat janji manis."

"Ibu Venty manager divisi personalia hanya bilang nanti akan lapor ke direktur. Sampai 2024 tidak ada hasil,” keluhnya.

Baca juga: Kisah Bocah ABK Kayuh 36 Km dari Sukoharjo ke Tawangmangu Cari Ibunya

Untuk diketahui, rincian hak yang belum dibayar perusahaan BUMD itu meliputi sisa gaji tiga bulan periode Juni, Juli dan September sebesar Rp 5 juta.

Uang makan periode Juni 2018 - Desember 2019 (18 bulan) Rp 25.880.000. Premi layar 24 bulan, periode Januari 2018 - Desember 2019 Rp 18 juta.

Usai aksinya, Bob sempat masuk untuk bertemu pihak manajemen namun tak ada satu pun orang yang dapat ditemui.

Bob lalu diminta kembali esok hari agar bisa bertemu dengan bagain terkait di PD Panca Karya Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com