KOMPAS.com - Warga Desa Cenggu dan Renda di Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya sepakat untuk islah, Sabtu (13/1/2024).
Sebelumnya, warga dari dua desa ini terlibat bentrok menggunakan senjata api rakitan hingga berujung jatuhnya korban jiwa dan luka-luka.
"Kami dari kepolisian mendukung islah yang dilakukan hari ini," kata Kapolda NTB, Irjen Pol Raden Umar Farok usai bertemu warga dari dua desa tersebut di Mapolres Bima.
Baca juga: Warga 3 Desa di Bima yang Bentrok Gagal Islah
Umar Farok mengatakan, kesepakatan islah ini tercapai setelah adanya komitmen bersama dari perwakilan masing-masing desa.
Mereka sepakat mengakhiri konflik yang terjadi dan menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.
Komitmen ini mesti dijaga oleh semua pihak di Desa Cenggu dan Renda, salah satunya dengan tidak mudah terprovokasi isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Saat ini kondusif, mudah-mudahan tidak ada provokasi, jangan mudah terpancing provokasi yang tidak jelas," harapnya.
Bupati Bima, Indah Damayanti Putri, dalam kesempatan itu mengapresiasi upaya kepolisian dan perwakilan warga dua desa untuk sepakat berdamai.
Namun, sebagaimana harapan pihak keluarga yang menjadi korban saat bentrokan terjadi, upaya hukum harus tetap ditegakkan agar bisa memberi rasa adil bagi pihak keluarga korban.
Baca juga: Bentrok Warga 2 Desa di Bima NTB, 1 Orang Tertembak Senpi Rakitan
"Masyarakat kami juga mengharapkan adanya penegakan hukum yang bisa dirasakan oleh keluarga atas beberapa kejadian yang dialami oleh kedua desa, baik di Desa Renda dan Cenggu," ungkapnya.
Tumbuhnya kembali rasa persaudaraan antarwarga Desa Cenggu dan Renda ini, lanjut dia, diharap juga terwujud di desa-desa lain yang ada di Kabupaten Bima.
Dengan begitu akan tercipta situasi kamtibmas yang kondusif, terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024.
"Keinginan untuk memupuk ukhuwah antara kita tidak hanya khusus keluarga di Renda dan Cenggu, tapi bisa terwujud oleh semua masyarakat," kata Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.