Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Dibuka Beberapa Jam, Bandara Maumere Ditutup Lagi karena Abu Vulkanik

Kompas.com - 05/01/2024, 11:18 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup pada Jumat (5/1/2024) siang.

Penutupan ini membuat sejumlah penumpang kecewa, sebab pihak bandara telah mengumumkan untuk membuka kembali penerbangan pada Jumat pagi.

Baca juga: Sempat Tutup 5 Hari akibat Erupsi Lewotobi, Bandara Maumere Kembali Dibuka

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan menjelaskan, pagi tadi pukul 07.00 Wita, Airnav atau NOTAM offfice telah menerbitkan NOTAMC atau NOTAM cancel (batal) .

"Artinya Bandara Frans Seda beroperasi normal," kata Partahian dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1/2024).

Partahian juga menjelaskan pembukaan bandar udara mengacu pada hasil evaluasi dan koordinasi dengan Airnav dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Serta memperhatikan informasi SIAM BMKG yang berlaku hingga pukul 07.50 Wita dan ASHTAM nomor VAWR6164.

Namun, berdasarkan ASHTAM terkini nomor VAWR6186 poligon menggambarkan bahwa final approach Bandara Frans Seda kembali terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki- Laki.

Berdasarkan informasi SIAM BMKG 5 Januari 2024, disebutkan, hingga pukul 05.40 UTC atau pukul 13.40 Wita abu vulkanik kembali menutupi final approach bandara Frans Seda.

Baca juga: Abu Vulkanik Lewotobi Terus Mengarah ke Barat, Penerbangan Normal

"Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Infotobirmasi BMKG tersebut maka kami sudah menyampaikan permohonan kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali untuk melakukan penutupan sementara Bandar Udara Frans Seda," pungkasnya.

Sementara itu Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan enam jam terakhir terjadi tiga kali gempa embusan, satu kali vulkanik dangkal, 13 kali vulkanik dalam, dan satu kali tektonik jauh.

"Gempa tremor menerus terekam dengan amplitudo 2.9-3.7 mm, dominan 2.9 mm," ujar Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro.

Herman melanjutkan, pada periode ini juga asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com