SIKKA, KOMPAS.com - Penerbangan di Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali dibuka pada Jumat (5/1/2024).
Pembukaan bandara itu setelah pihak otoritas Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere menerima hasil ASTHAM Nomor VAWR6184 dan berita sigmet Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan peta penyebaran debu vulkanik.
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Landa Ende, Bandara Sementara Ditutup
"Dari peta itu menunjukkan bahwa area approach tidak terdampak abu vulkanik," ujar Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan, dalam keterangan tertulis, Jumat.
Bandara ini sempat ditutup selama lima hari akibat dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Pertahian mengatakan, penutupan itu dilakukan semata-mata untuk keselamatan penerbangan. Sebab, jika abu vulkanik mengenai mesin pesawat dapat berakibat fatal.
"Karena itu, mengusulkan kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah IV untuk pembukaan Bandara Fransiskus Seda Maumere," ujarnya.
Baca juga: KSOP Larang Kapal Berlayar di Labuan Bajo Imbas Abu Vulkanis Gunung Lewotobi
Sementara itu, Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan enam jam terakhir terjadi tiga kali gempa embusan, satu kali vulkanik dangkal, 13 kali vulkanik dalam, dan satu kali tektonik jauh.
"Gempa tremor menerus terekam dengan amplitudo 2.9-3.7 mm, dominan 2.9 mm," ujar Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro.
Herman melanjutkan, pada periode ini juga asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.