LABUAN BAJO KOMPAS.com – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo melarang kapal wisata berlayar sejak Januari 2023 sampai situasi kembali normal.
Hal tersebut menyusul jarak pandang terbatas akibat abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.
Baca juga: Tetua Adat Gelar Ritual Minta Maaf untuk Menenangkan Gunung Lewotobi
“Penundaan ini untuk mencegah kecelakaan kapal di perairan Labuan Bajo,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, Kamis (4/1/2024) malam.
Dia mengungkap, pelayanan surat persetujuan berlayar (SPB) ditunda sejak 4 Januari 2023 sampai jarak pandang kembali normal.
Baca juga: Terdampak Erupsi Lewotobi, 178 Warga Flores Timur Mengungsi ke Sikka
Stephanus mengungkapkan, abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, terus mengarah ke bagian barat hingga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Akibatnya, jarang pandang di perairan Labuan Bajo menjadi terbatas.
Ia menambahkan, saat ini, KSOP Labuan Bajo sudah membentuk tim emergency. Tim itu dibentuk untuk memberikan pertolongan segera saat ada kecelakaan kapal di perairan Labuan Bajo.
“Ini sudah terbukti. Beberapa kali kecelakaan kapal, tidak ada korban jiwa berkat kolaborasi tim terpadu,” imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.