Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetua Adat Gelar Ritual Minta Maaf untuk Menenangkan Gunung Lewotobi

Kompas.com - 04/01/2024, 15:46 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Sejumlah tetua adat melangsungkan ritual tuba ile atau memberi makan gunung Lewotobi Laki-Laki dan gunung Lewotobi Perempuan di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ritual ini digelar di areal perkebunan Dusun Bawalatang, Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Rabu (3/1/2023). Sekitar 20 menit perjalanan dari lokasi permukiman warga.

Para tetua adat berasal dari suku Puka, Wolo, Kwuta, Noba, dan Tapun. Suku Puka adalah pemilik dua gunung itu.

Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Mengarah ke Labuan Bajo, Bandara Waspada

Di sana mereka meletakkan sesajen berupa sirih pinang, telur ayam, arak, dan tembakau di atas tempat yang sudah disiapkan. Selanjutnya ritual dilangsungkan.

Ritual ini sebagai ungkapan permohonan maaf atas semua kesalahan yang dilakukan.

Ketua Lembaga Adat (LPA) Nawokote, Mikhael Dare Wolor menjelaskan, muntahan abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan teguran untuk manusia yang serakah terhadap alam.

Dikatakan, tetuah adat, tuan tanah serta masyarakat meyakini dengan ritual tuba Ile itu dapat menenangkan gunung yang mulai marah.

"Ini masih ritual permulaan. Itu bentuk permintaan maaf atas perbuatan yang sangat mengganggu ile bele (gunung besar). Kami juga minta supaya berhenti sudah, sekaligus mengingatkan bahwa kami sudah tahu," ujarnya.

Mikhael menambahkan, masyarakat adat Nawokote menjadikan ile bele yang adalah Ile Wae (gunung perempuan) dan Ile Lake (gunung laki-laki) sebagai nenek moyang yang memberikan mereka tempat tinggal untuk merawat kehidupan hingga saat ini.

"Lake dan wae berarti laki-laki dan perempuan, pasangan suami istri," ucapnya.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi sejak 23 Desember 2023. Hingga saat ini aktivitas vulkanik masih berlangsung.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dengan tinggi kawah 500-800 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: 102 Personel Polda NTT Diterjunkan ke Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Pada periode itu juga terjadi dua kali gempa embusan, empat kali vulkanik dangkal, 15 kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan data sementara lebih 3.000 warga sedang dalam pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi Online Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com