FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah.
Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi menyebutkan, berdasarkan data sementara per Rabu (3/1/2024) jumlah pengungsi mencapai 3.000 orang.
"Kalau sampai Selasa (2/1/2023) jumlah pengungsi 2.200 lebih, itu baru di wilayah Boru. Tapi ternyata di Konga ada 640 jiwa, ditambah lagi dari Dulipali. Jadi total pengungsi sekitar 3.000 jiwa," ujar Doris, Kamis (4/1/2023).
Dia menerangkan, selain di Konga, ribuan pengungsi ini menyebar di sejumlah posko yaitu Kantor Camat Wulanggitang, Sekolah Dasar (SD) Katolik Kemiri, Credit Union Remaja Hokeng, Koramil Boru, SMP Negeri 1 Wulanggitang.
Baca juga: Pemkab Flores Timur Siapkan 100 Ton Beras untuk Pengungsi Lewotobi
Ada juga yang mengungsi ke rumah warga di Desa Boru, Boru Kedang, Pululera, dan Desa Hewa.
Doris memastikan Pemkab bersama pemangku kepentingan terus berupaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat erupsi itu.
"Kita pastikan kebutuhan logistik sangat siap, untuk air bersih juga sangat aman," katanya.
Dengan stok yang ada, Doris menjamin bisa memenuhi kebutuhan makanan bagi pengungsi selama sepekan ke depan.
Adapun berdasarkan data Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, pada periode pengamatan enam jam terakhir terjadi tiga kali gempa embusan, empat kali vulkanik dangkal, dan enam kali vulkanik dalam.
Baca juga: Tim SAR Maumere Bersiaga di Lokasi Terdampak Erupsi Lewotobi
Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 500-800 meter di atas puncak kawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.