Salin Artikel

Tetua Adat Gelar Ritual Minta Maaf untuk Menenangkan Gunung Lewotobi

Ritual ini digelar di areal perkebunan Dusun Bawalatang, Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Rabu (3/1/2023). Sekitar 20 menit perjalanan dari lokasi permukiman warga.

Para tetua adat berasal dari suku Puka, Wolo, Kwuta, Noba, dan Tapun. Suku Puka adalah pemilik dua gunung itu.

Di sana mereka meletakkan sesajen berupa sirih pinang, telur ayam, arak, dan tembakau di atas tempat yang sudah disiapkan. Selanjutnya ritual dilangsungkan.

Ritual ini sebagai ungkapan permohonan maaf atas semua kesalahan yang dilakukan.

Ketua Lembaga Adat (LPA) Nawokote, Mikhael Dare Wolor menjelaskan, muntahan abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan teguran untuk manusia yang serakah terhadap alam.

Dikatakan, tetuah adat, tuan tanah serta masyarakat meyakini dengan ritual tuba Ile itu dapat menenangkan gunung yang mulai marah.

"Ini masih ritual permulaan. Itu bentuk permintaan maaf atas perbuatan yang sangat mengganggu ile bele (gunung besar). Kami juga minta supaya berhenti sudah, sekaligus mengingatkan bahwa kami sudah tahu," ujarnya.

Mikhael menambahkan, masyarakat adat Nawokote menjadikan ile bele yang adalah Ile Wae (gunung perempuan) dan Ile Lake (gunung laki-laki) sebagai nenek moyang yang memberikan mereka tempat tinggal untuk merawat kehidupan hingga saat ini.

"Lake dan wae berarti laki-laki dan perempuan, pasangan suami istri," ucapnya.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi sejak 23 Desember 2023. Hingga saat ini aktivitas vulkanik masih berlangsung.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dengan tinggi kawah 500-800 meter di atas puncak kawah.

Pada periode itu juga terjadi dua kali gempa embusan, empat kali vulkanik dangkal, 15 kali gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan data sementara lebih 3.000 warga sedang dalam pengungsian.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/04/154622778/tetua-adat-gelar-ritual-minta-maaf-untuk-menenangkan-gunung-lewotobi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke