LABUAN BAJO, KOMPAS.com – Abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang disebut mengarah ke bagian barat termasuk Labuan Bajo, tidak menganggu aktivitas penerbangan di Bandara Komodo, Labuan Bajo.
Kepala Kantor UPBU Komodo, Ceppy Triono mengatakan, pada 2 Januari 2024, abu vulkanik sempat terpantau berada di wilayah udara Labuan Bajo dengan ketinggian sekitar 10.000 kaki.
Namun, sejauh ini abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas penerbangan di Bandara Komodo.
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Mengarah ke Barat hingga Labuan Bajo
"Pada Selasa 2 Januari semua penerbangan berjalan normal, tidak ada kendala yang signifikan,” kata Ceppy saat dihubungi, Kamis (4/1/2024) siang.
Terkait abu vulkanik, pihaknya tetap diminta waspada. Sebab pengaruh angin, bisa membawa abu vulkanik sampai ke Labuan Bajo.
“Tergantung kecepatan anginnya," ungkap dia.
Baca juga: Pengungsi Erupsi Lewotobi di Flores Timur Bertambah Jadi 3.000 Orang
Ia menambahkan, partikel abu vulkanik sangat berbahaya bagi mesin pesawat serta berdampak pada aktivitas penerbangan. Karena itu pihaknya tetap waspada.
Sebelumna, abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bergerak ke arah barat hingga ke Labuan Bajo, Manggarai Barat. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan BMKG Stasiun Komodo.
"Berdasarkan laporan SIGMET yang diterbitkan ruang udara, abu vulkanik Lewotobi terpantau telah melewati Ende, dan terus bergerak ke arah barat Pulau Flores," jelas Kepala BMKG Stasiun Komodo, Maria Patricia Christin Sera, saat dihubungi, Rabu (3/1/2024) siang.
Kondisi itu berlaku mulai pukul 05.40 Wita hingga 11.30 Wita. Pergerakannya ke arah barat dengan kecepatan 10 knot (18 km/jam).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.