Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajen Pepak Ageng dan Alit, Tradisi di Keraton Surakarta

Kompas.com - 23/12/2023, 22:35 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Keraton Surakarta masih menjaga tradisi warisan leluhur, salah satunya adalah membuat sajen pepak.

Prosesi sesaji di Keraton Surakarta salah satunya diadakan seminggu sekali, yaitu setiap hari Kamis.

Baca juga: Mengenal Tradisi Sekaten di Keraton Surakarta

Pembuatan sajen pepak dilakukan di dapur keraton yaitu di Dapur Gondorasan, Baluwarti, Surakarta.

Sesaji yang menjadi pelengkap upacara tradisi Keraton Surakarta ini terdiri dari dua macam, yaitu sajen pepak ageng dan sajen pepak alit.

Selain penggunaannya, perbedaan sajen pepak ageng dan sajen pepak alit ada pada isi yang ditata di dalam wadah sesaji.

Baca juga: Tradisi Malam Selikuran Menyambut Lailatul Qadar di Keraton Surakarta, Ada Kirab Lampu Ting dan Seribu Tumpeng

Sajen Pepak Ageng

Isi sajen pepak ageng terdiri dari keleman, tumpeng, jajan pasar, bekakak, dan satu ekor ayam hidup.

Keleman adalah jenis kudapan tradisional meliputi serabi, ketan warna-warni, dan hawuk-hawuk.

Baca juga: Asal-usul Kebo Bule, Pengawal Pusaka Kyai Slamet dalam Tradisi Kirab Malam 1 Suro di Keraton Surakarta

Kemudian, untuk tumpeng yang disajikan meliputi nasi golong, ikan asin, tempe keripik, sambal goreng, pecel pitik, sayur menir, dan kerupuk merah.

Adapun bekakak adalah kue basah yang terbuat dari tepung ketan dan dibentuk layaknya boneka yang menyerupai sepasang manusia, satu laki-laki dan satu perempuan.

Sajen pepak ageng ini umumnya digunakan dalam prosesi ritual upacara ageng seperti wilujengan nagari, labuhan ageng, sesaji Mahesa Lawung, dan lain sebagainnya.

Bekakak yang merupakan salah satu isi sajen pepak ageng di Keraton Surakarta.pariwisatasolo.surakarta.go.id Bekakak yang merupakan salah satu isi sajen pepak ageng di Keraton Surakarta.

Sajen Pepak Alit

Sajen pepak alit terdiri dari pisang raja, ketela, jenang abang putih, serabi yang dilengkapi parutan kelapa putih dan sisiran gula Jawa.

Sajen ini juga dilengkapi dengan tumpeng yang terdiri dari nasi golong dengan lauk tempe kripik, sambal goreng, pecel pitik, sayur menir, ayam panggang, dan kerupuk merah

Sajen pepak alit umumnya digunakan dalam tradisi ritual upacara alit seperti caos dhahar padintenan.

Sajen pepak alit yang merupakan tradisi di Keraton Surakarta.pariwisatasolo.surakarta.go.id Sajen pepak alit yang merupakan tradisi di Keraton Surakarta.

Makna Sajen Pepak

Sebagai sesajen yang selalu ada dalam setiap upacara tradisi di Keraton Kasunanan Surakarta, sajen pepak memiliki makna tersendiri.

Meskipun terdapat dua jenis sesaji pepak, keduanya sama-sama memiliki makna yaitu sebagai wujud permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber:
pariwisatasolo.surakarta.go.id  
pariwisatasolo.surakarta.go.id  
warisanbudaya.kemdikbud.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com