Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok soal Cucu, Warga Musi Rawas Tewas Ditikam Besannya

Kompas.com - 23/12/2023, 17:57 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MUSI RAWAS, KOMPAS.com-Warga Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, nekat menikam besannya sendiri hingga tewas lantaran melarang menantunya RA (15) membawa bayi yang baru berusia enam hari untuk berkunjung ke rumah orangtuanya.

Korban tersebut adalah Herman alias Manda (47). Ia tewas setelah dianiaya oleh pelaku Masuri (54) dengan menggunakan senjata tajam.

Kapolsek Muara Beliti, Iptu Subardi mengatakan, kejadian tersebut berlangsung di kediaman korban Herman yang berada di RT 03, Kelurahan Pasar Muara Beliti, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas sekitar pukul 10.00WIB.

Baca juga: Perkara Peternak Tusuk Pencuri Ditutup, Kajati Banten: Pembelaan Terpaksa Tak Dapat Dipidana

Semula, RA hendak membawa bayinya yang baru berusia 6 hari untuk pergi ke rumah pelaku Masuri karena hendak melihat cucunya tersebut.

Namun, Herman pun melarang RA karena bayi tersebut menurutnya baru berusia enam hari.

Sementara, berdasarkan kebiasaan adat, bayi itu dilarang dibawa keluar rumah karena berusia masih di bawah 40 hari.

“RA dan mertuanya ini terlibat cekcok. Kemudian, RA menendang dan memukul mertuanya, akibatnya pelaku pun melawan dan menusuk RA menggunakan sajam,”kata Subardi, Sabtu (23/12/2023).

Subardi mengungkapkan, usai mengalami luka tusuk RA pun pulang ke rumah dan mengadu kepada ayahnya bernama Masuri.

Masuri kemudian marah dan mendatangi kediaman korban sehingga mereka terlibat keributan.

 

Baca juga: Cerita Muhyani Jadi Tersangka Usai Lawan dan Tusuk Pencuri hingga Tewas, Kini Sakit dan Tak Ada Biaya Periksa

Dalam pertikaian itu, Herman pun tewas setelah mengalami luka tusuk di tubuhnya.

“Setelah kejadian pelaku melarikan diri. Kemudian kami berhasil menangkap RA yang merupakan menantu korban, pelaku utama yakni Masuri masih dalam pengejaran,”ujar Kapolsek.

Dari tersangka RA, polisi mendapatkan barang bukti berupa satu senjata tajam serta handphone.

Petugas pun akan terus melakukan pengembangan untuk mencari keberadaan Masuri.

“Motif penganiayaan ini karena pelaku kesal anaknya ditusuk,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Menyalakan 'Flare' Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Menyalakan "Flare" Saat Nobar Timnas, 5 Pemuda Diamankan Polisi di Lampung

Regional
Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Sosok Rosmini Pengemis Marah-marah, Diduga ODGJ dan Dibawa Pulang Keluarganya

Regional
Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi 'Online' Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Komplotan Penjual Akun WhatsApp Judi "Online" Ditangkap, Omzet Rp 5 Juta Per Hari

Regional
Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Bukan Demo di Jalan Raya, SPSI Babel Kerahkan Ribuan Buruh ke Pantai Wisata

Regional
Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Belum Ada Calon Lain, PKB Semarang Dukung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng

Regional
Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Seorang Penumpang Kapal KMP Lawit Terjun ke Laut, Pencarian Masih Dilakukan

Regional
Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Mabuk Saat Mengamen, 2 Anak Jalanan di Lampung Rampok Pengguna Jalan

Regional
'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com