PEKANBARU, KOMPAS.com - Masyarakat yang bermukim di pedalaman atau daerah terpencil menjadi sasaran petugas kepolisian untuk mensosialisasikan Pemilu 2024.
Kali ini, tim dari Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Pelalawan, Riau, mengunjungi warga terpencil yang tinggal di pinggir-pinggir hilir Sungai Kampar, Jumat (22/12/2023).
Untuk sampai ke rumah-rumah warga, petugas harus melewati medan yang berat dan memicu adrenalin.
Baca juga: Bocah di Pelalawan Riau Tenggelam Saat Mandi di Sungai
Kepala Satuan (Kasat) Polairud Polres Pelalawan, AKP Ade Santoso menceritakan, dia dan sejumlah anggotanya tidak hanya melewati jalur air, tetapi juga jalan kaki di darat sejauh dua kilometer untuk pergi mensosialisasikan pemilu damai.
"Akses ke rumah-rumah warga terpencil masih sulit dilalui. Kami melewati jalan setapak kecil berlumpur, kiri dan kanan hutan," kata Ade saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.
Baca juga: Cerita Polisi Seberangi Selat Menuju Dusun Terpencil di Bengkalis untuk Sosialisasikan Pemilu
Namun, jalur yang paling menantang, sebut Ade, yaitu saat melintasi ombak bono atau yang disebut ombak tujuh hantu.
Tujuh Hantu tersebut berwujud tujuh jenis gulungan ombak. Mulai dari gulungan ombak terbesar di bagian depan, dan diikuti enam gulungan ombak di belakangnya dengan tinggi ombak lebih kecil.
Gulungan ombak bono juga disebut perwujudan tujuh hantu yang sering menghancurkan sampan atau kapal yang melintas di Sungai Kampar.
Petugas kepolisian melintasi sungai itu menggunakan speedboat patroli milik Satpolairud. Dengan speedboat berukuran kecil itu, petugas nekat menerjang ombak tujuh hantu.
"Pas kami lewat, kebetulan gelombang atau ombaknya sedang tinggi. Jadi, kami harus mencari celah untuk melewati ombak bono," sebut Ade.
Ade menjelaskan, ombak bono terjadi karena adanya pertemuan Sungai Kampar dengan lautan. Di muara itulah, ombak besar menggulung.
"Ombak bono adalah gelombang atau ombak yang terjadi di muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. ombak bono merupakan suatu fenomena alam karena adanya pertemuan arus sungai menuju laut, dan arus laut yang masuk ke sungai akibat air pasang," kata Ade.
Dia melihat ombak bono menggulung setinggi 4 sampai 5 meter.
"Saya merinding melihat ombak bono menggulung," imbuh Ade.
Bila tidak mengerti alur dalam melewati area bono, kata Ade, akan berakibat celaka.