CIREBON, KOMPAS.com - Ribuan ulat bulu berwarna hitam menyerang Dusun Plaosan, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (17/12/2023) siang.
Keberadaan ulat-ulat yang menggelantung di sepanjang jalan dan juga rumah penduduk telah meresahkan warga.
Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah perangkat Desa Sampiran menunjukkan keberadaan ulat bulu tersebut.
Ulat-ulat tersebut menempel di sisi kanan kiri jalan Plaosan.
Sejumlah ulat bulu juga menggelantung di pohon-pohon sepanjang jalan raya Plaosan. Hal ini membuat sebagian warga yang melintas ketakutan.
Kepala Dusun Plaosan, Desa Sampiran, Abas Riyadi mengungkapkan, warga yang sangat takut pada ulat bulu tersebut, memilih untuk memutar arah lebih jauh bila ingin ke arah Kota Cirebon.
Sedangkan sebagian lainnya, utamanya pelajar, tetap di jalan tersebut untuk menghindari terlambat ke sekolah.
"Ini kan jalan utama kita ya, warga dusun Plaosan, Sampiran, dan tiap kali lewat sini warga tu ketakutan. Sangat menggangu. Kalau tidak lewat sini, memutar ke arah Ciperna, sekitar 3 kilometer," kata Abas kepada Kompas.com di lokasi, Minggu (17/12/2023).
Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo
Pihak Dusun Plaosan Desa Sampiran, kata Abas, berusaha mengurangi serbuan ulat bulu dengan cara manual.
Mereka mengambil kayu, menjatuhkan ulat bulu ke lantai, dan menginjaknya. Dirinya kewalahan karena ulat terus menerus datang.
Abas menyebut serangan ulat bulu ini berasal dari pohon jati yang sudah berlangsung selama tiga hari atau sejak Jumat (15/12/2023).
Namun, hingga hari ini keberadaan ulat-ulat itu belum dapat teratasi.
Pihak desa akan meminta pertolongan Dinas Pemadam Kebakaran untuk melakukan penyemprotan.
Pasalnya, meski sudah dibersihkan, ulat bulu kembali datang dengan jumlah yang tidak sedikit.
Tak hanya di pinggir jalan ini, sebagian ulat hitam asal pohon jati ini juga mulai menyerang permukiman.
Rumah warga yang berdekatan dengan kebun jati juga menjadi korban serangan ulat bulu. Ulat memenuhi halaman, daun pintu, hingga masuk ke rumah melalui ventilasi udara.
Abas menilai, sebagian wilayah Desa Sampiran dikelilingi kebun pohon jati yang diduga menjadi asal ulat bulu tersebut berkembang biak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.