PALEMBANG, KOMPAS.com- Sebanyak lima koridor bus pengumpan atau feeder Light Rail Transit (LRT) Sumsel mulai dikenakan tarif pada 2024 setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana mencabut subsidi.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Rode Paulus menjelaskan, Kemenhub saat ini masih akan mengkaji besaran tarif yang ditentukan setelah subsidi feeder LRT Sumsel dicabut.
Baca juga: Malam Tahun Baru 2024, Jam Operasional LRT Palembang Diperpanjang hingga Pukul 01.00 WIB
Namun, ia memastikan tarif yang dibebankan kepada penumpang akan lebih murah dibandingkan angkutan umum.
“Rencananya tarif feeder LRT Sumsel sekitar Rp 2.000 sampai Rp 4.000, setelah subsidi dicabut tahun depan, tapi ini masih dikaji,” kata Rode di Palembang, Kamis (7/12/2023).
Feeder LRT Sumsel diketahui telah beroperasi sejak 7 Juli 2022 yang merupakan program dari Kementerian Perhubungan untuk menjaring para penumpang kereta LRT.
Sejak Feeder tersebut dioperasikan, penumpang dapat menggunakannya secara gratis untuk menjangkau stasiun LRT terdekat.
Baca juga: Sopir Angkot Feeder LRT Sumsel Mogok Kerja karena 2 Bulan Gaji Tak Dibayar Pemkot Palembang
Rode menjelaskan, sejauh ini ada tujuh koridor yang beroperasi dimana dua diantaranya dikelola oleh Pemerintah kota Palembang. Sementara, lima disubsidi oleh Kementerian Perhubungan.