SEMARANG, KOMPAS.com - Keributan antara suporter saat pertandingan PSIS Semarang Vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri Kota Semarang, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @informasiseputarsemarang, terlihat dua suporter saling lempar dari kursi stadion.
Terlihat pendukung PSS Sleman yang berada di tribun barat menghampiri tribun utara tempat suporter PSIS Semarang.
Menanggapi hal itu, Ketua Panpel PSIS, Agung Buwono mengatakan, kejadian tersebut berawal dari saling ejek antara Suporter Snex (PSIS) dengan suporter PSS Sleman.
Baca juga: Imbas Longsor Menutupi Rel di Banyumas, Sejumlah Perjalanan Kereta Api ke Semarang Dibatalkan
"Tapi, alhamdulillah tidak terjadi apa-apa, kami steward dan keamanan bisa mengatasi itu secara cepat sehingga tidak terjadi keributan yang berkepanjangan," kata Agung, saat dikonfirmasi, pada Senin (4/12/2023).
Akibat kejadian tersebut, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi terkena lemparan batu. Hal tersebut membuat kepala politisi Partai Demokrat itu terluka.
"Tapi, alhamdulillah tidak apa-apa sudah tertangani dengan baik. Kalau korban terlalu parah tidak ada," ujar dia.
Selain Yoyok Sukawi, beberapa penonton juga terluka akibat kerusuhan tersebut. Namun, luka yang dialami sejumlah penonton itu tak parah.
"Beberapa penonton ada tapi cuma luka ringan," imbuh Agung.
Setelah keributan tersebut, tidak ada suporter yang ditahan. Panitia sudah menganggap permasalahan tersebut sudah selesai.
Bahkan, lanjut dia, saat di luar stadion juga tidak terjadi keributan. Pasca-kericuhan di dalam stadion, pihak keamanan mengevakuasi suporter hingga ke luar stadion.
"Sehingga tidak terjadi keributan," papar dia.
Baca juga: Dua Prajurit TNI Ditahan, Diduga Melakukan Penganiayaan kepada Junior hingga Meninggal di Semarang
Saat pertandingan tersebut, suporter PSS Sleman yang datang sekitar 1.600. Karena penonton yang datang cukup banyak, akhirnya panitia menempatkan mereka di tribun barat bagian selatan.
"Mereka tanpa atribut tergolong penonton umum tapi pendukung Sleman," imbuh dia.
Sampai saat ini, dia sedang berkonsultasi dengan manajemen soal sanksi terhadap suporter yang melakukan upaya provokatif.
"Akan kita diskusikan dulu," papar dia.
Saat kerusuhan terjadi, dia dan Yoyok Sukawi juga melakukan upaya meredam keributan antara suporter karena saat itu laga sudah akan usai.
"Namun, saat itu sudah tidak kondusif," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.