LEMBATA, KOMPAS.com - Penjabat Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Matheos Tan geram lantaran realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) pada 2023 masih rendah, yakni 68 persen.
Menurut Matheos, rendahnya capaian tersebut menunjukkan kinerja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) belum optimal. Apalagi sudah memasuki akhir tahun 2023.
"Waktu kita tinggal satu bulan untuk mengejar keterlambatan. Saya minta kerja penuh rasa tanggung jawab, serius, dan jangan saling menunggu," ujar Matheos dalam keterangannya, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Seorang Karyawan Perusahaan di Lembata Ditemukan Tewas Terseret Arus Pantai
Matheos mendorong agar sebelum 10 Desember 2023 penyerapan APBD mencapai 95 persen.
Oleh sebab itu, pengguna anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), dan bendahara untuk lebih fokus dan berkerja sama.
"Karena pencapaian realisasi anggaran 68 persen dari anggaran Rp 800 miliar, masih sangat kecil," ujarnya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Lembata Didorong Akses KUR untuk Modal Usaha
Dia juga meminta agar pembiayaan belanja modal segera dilaksanakan, sehingga penyerapan anggaran cepat terealisasi.
Sebab jika dibiarkan seperti itu, maka akan berpengaruh terhadap pengalokasian anggaran dari pemerintah pusat.
“Tentu ke depan akan punya pengaruh besar terhadap kepercayaan pemerintah pusat kepada kita," ucapnya.
Matheos juga mengingatkan agar ASN bekerja dengan penuh tanggung jawab, karena tugas seorang ASN adalah pelayan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.