KOMPAS.com - Sebanyak 30 orang menjadi korban tiket palsu pertandingan Piala Dunia U-17.
Pembuat tiket palsu ini berinisial MS (21). Ia menjual tiket palsu tersebut melalui Facebook.
"Tersangka telah mendapatkan hasil dari 30 orang korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Dwi Subagio, di Solo, Sabtu (25/11/2023).
Modus MS adalah menawarkan harga tiket yang lebih murah. Ia membanderol tiketnya Rp 130.000, lebih murah dari harga tiket resmi FIFA, yakni Rp 150.000.
Adapun tiket yang ia jual adalah laga putaran 16 besar antara Timnas Ekuador vs Brazil serta Spanyol vs Jepang.Baca juga: Pengakuan Pemalsu Tiket Piala Dunia U17: Belajar Otodidak
Saat menjalankan aksinya, MS menggunakan tiga akun palsu dengan nama Nagoro Erlangga.
Warga Surabaya, Jawa Timur, ini mengaku belajar membuat tiket palsu secara otodidak.
"Di Facebook banyak yang tertarik, saya coba (otodidak) praktekkan. Terus saya edit (tiket palsu) sendiri, dari postingan orang," ucapnya, Sabtu.
Kepala Satgas Pamwil Jawa Tengah Operasi Aman Bacuya Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir mengatakan, para korban mulanya mencari informasi agen penjualan tiket Piala Dunia U-17 di Facebook.
Usai menemukan akun Nagoro Erlangga, korban bertukar nomor WhatsApp dengan pelaku dan sepakat melakukan transaksi.
Akan tetapi, barcode yang diberikan pelaku ternyata palsu.
Baca juga: Penjual Tiket Palsu Piala Dunia U17 Ditangkap, Modusnya Dijual di Facebook