Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dimarahi, Mahasiswa di Semarang Pulang ke Kalteng lalu Bunuh Ibunya

Kompas.com - 25/11/2023, 16:48 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - M Fadli Sukamto (22), salah satu mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah, ditangkap usai membunuh ibunya Wati (47), di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu (19/11/2023).

Fadli tega membunuh ibunya karena sakit hati sering dimarahi.

Baca juga: Viral, Proposal Pembangunan Masjid di Pekalongan Capai Rp 12 M, Kades Sebut Penipuan

Kejadian itu bermula ketika beberapa hari sebelum kejadian, korban memarahi Fadli saat mereka berbincang via telepon.

Baca juga: Video Viral Ekskavator Berkelahi di Siak Riau, Dipicu Sengketa Lahan

Pemuda ini kemudian memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kotawaringin Barat, Sabtu (18/11/2023).

Saat tiba, Fadli tidur di belakang rumah. Keesokan harinya, Minggu, pemuda ini terbangun dan masuk ke rumah. Ketika itu terjadi cekcok antara Fadli dan Wati.

Fadli mendengar kata-kata kasar yang disampaikan Wati hingga pemuda ini emosi.

"Pelaku tersulut emosi. Pelaku waktu itu baru pulang dari Semarang, dan saat menemui ibunya, pelaku mengaku langsung dimarahi. Pelaku sempat dikatakan ibunya tersebut sebagai anak Dajjal," ujar Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Bayu Wicaksono, Sabtu (25/11/2023).

"Tidak hanya hari itu saja, sebelumnya maupun telepon atau secara langsung, ibu dari pelaku selalu menyampaikan hal yang tidak enak kepada pelaku sehingga menimbulkan sakit hati pelaku," ujar Kapolres.

Fadli memukul ibunya hingga korban terjatuh ke lantai. Melihat korban terjatuh dan berusaha bangun, pelaku kemudian mengambil sebuah setrika listrik di dalam kamar, lalu menghantamkannya ke bagian belakang kepala korban hingga korban kembali tergeletak di lantai.

Fadli kemudian mengambil pisau dan langsung melukai leher korban hingga tewas.

Pelaku langsung pergi ke rumah kontrakan yang ada di belakang rumah orangtuanya.

Di sana, Fadli menyesali perbuatannya, hingga akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi.

Fadli mengaku melakukan hal itu di bawah kesadaran.

"Usai membunuh ibu saya, badan saya langsung gemetar. Bahkan saya sampai muntah-muntah di kamar mandi," ceritanya.

Fadli telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara seumur hidup.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kronologi Fadli Sukamto Mahasiswa Semarang Bunuh Ibunya saat Mudik, Gemetar lalu Lapor Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com