Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Kendari Terungkap, Pelakunya Dua Remaja

Kompas.com - 13/11/2023, 07:47 WIB
Kiki Andi Pati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Polresta Kendari, berhasil menangkap dua orang pelaku penganiayaan yang menewaskan seorang pelajar SMKN berinisial F (18) di jalan Sao Sao, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (3/11/2023) lalu.

Kedua pelaku ditangkap di lokasi berbeda, di wilayah kota Kendari pada Minggu (12/11/2023).

Kedua pelaku tega menganiaya korban karena tidak diberi uang untuk membeli minuman keras. Pelaku sempat melihat korban tengah menghitung uang hasil sebagai juru parkir di Jalan Sao sao Kendari.

Baca juga: Polisi Ungkap Pelajar SMK di Kendari Tewas Dianiaya OTK Korban Pemerasan

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh Eka Fathurrahman mengungkapkan, pihaknya menangkap pelaku pertama berinisial IR (17) di rumahnya, di Jalan Tebaununggu II Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga Penangkapan dilakukan pada Minggu (12/11/2023) pukul 10.00 Wita.

Kemudian lanjut Eka, atas pengakuan IR, polisi kemudian menangkap pelaku utama berinisial GW (17) di rumahnya, di Jalan Mekar Baru I, Kelurahan Kadia, Kota Kendari sekira pukul 14.05 Wita. GW sempat berusaha kabur dari kejaran polisi tapi berhasil ditangkap.

"Pelaku IR mengakui turut serta, sementara GW mengakui perbuatannya sebagai pelaku utama.Tersangka GW sudah mempersiapkan Palu-Palu dan Badik untuk mendatangi semua tukang parkir guna dimintai uangnya," kata Eka kepada kompas.com, Senin (13/11/2023).

Kedua  pelaku digiring di sel Polresta Kendari dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang Tindak Pidana Pembunuhan dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Kepada polisi, pelaku mengaku nekat melakukan tindakan tersebut karena dipicu oleh rasa kesal lantaran tidak diberikan uang oleh korban.

Pelaku GW kemudian memukul kepala korban dengan menggunakan Palu, lalu menusuk perut korban dengan menggunakan badik. 

Korban jatuh tersungkur bersimbah darah, tak jauh dari sebuah bengkel. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari oleh rekannya dan warga sekitar, tapi akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan.

Usai melakukan penganiayaan, keduanya kembali ke rumah masing masing di kota Kendari. Bahkan pelaku IR sempat ikut demo penutupan jalan di Wua-Wua yang menuntut penangkapan terhadap pelaku penganiayaan pelajar SMKN.

Sementara tersangka GW merupakan buronan Polresta Kendari. GW pernah terlibat kasus penganiayaan di tiga lokasi berbeda di wilayah kota Kendari.

Baca juga: Pelajar SMK di Kendari Meninggal Dunia Setelah Diduga Dipukul Palu oleh OTK di Jalan Raya

"TKP pertama pada bulan Juli 2022 bersama rekannya inisial AA melakukan penganiayaan di depan Exelco, lalu bulan Desember di gunung Meluhu, Kendari dan TKP ketiga bulan November 2023 di jalan Sao Sao kota Kendari. Semuanya menggunakan pisau," terangnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa kepolisian resor kota ( Polresta) Kendari menyatakan bahwa pelajar SMKN 2 yang tewas dianiaya Orang Tak Dikenal (OTK) merupakan korban pemalakan atau pemerasan.

Korban meninggal di perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari oleh rekannya, usai dianiya OTK dengan menggunakan benda tumpul pada Jumat (3/11/2023) dini hari.

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturahman mengungkapkan peristiwa penganiayaan terhadap pelajar itu berawal dari motif pemerasan.

Penganiayaan terhadap korban yang juga menjadi tukang parkir terjadi di Jalan Sao-sao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com