KOMPAS.com - Berita soal video kondektur berkelahi dengan penumpang karena masalah tarif menjadi sorotan.
Kondektur bus Asli Prima jurusan Merak-Kampung Rambutan berinisial AN, itu akhirnya dipecat oleh manajemen Perusahaan Otobus (PO) Asli Prima.
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi soal anggapan dirinya pandai memainkan isu dan "playing victim".
Anggapan itu dilontarkan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun menyebut Gibran pandai memainkan isu dan "playing victim" atau menempatkan diri sebagai korban.
Menanggapi hal itu, putra sulung Jokowi itu menjelaskan, selama ini dirinya selalu menjadi sasaran dan hanya memilih diam.
"Yang diserang kan saya terus. Saya kan diam terus," kata Gibran, di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/11/2023).
Baca berita selengkapnya: Dianggap Pandai Gunakan Isu "Playing Victim", Gibran: Saya Kan Diam Terus
Usai video kondekturnya berkelahi dengan penumpang, PO Asli Prima memecat AN.
Alasan manajemen adalah AN terbukti menaikan tarif dan melakukan pemukulan ke penumpang seperti video yang beredar di media sosial.
AnN sendiri diketahui meminta tarif sebesar Rp 120.000 kepada penumpang saat perjalanan menuju Jakarta. Padahal, tarif sebenarnya hanya Rp 65.000.
"Pihak manajemen melakukan tindakan memberhentikan dan mengeluarkan kondektur tersebut," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten Benny Nurdin Yusuf saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (9/11/2023).
Baca berita selengkapnya: Kondektur Bus yang Turunkan dan Aniaya Penumpang di Tol Tangerang-Merak Dipecat