KUPANG, KOMPAS.com - Lovelin Messakh, bocah berusia satu tahun dua bulan asal Kelurahan Karang Sirih, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas tergilas mobil.
Dia tewas tergilas mobil pikap yang dikemudikan Marselinus Neonane (21).
"Kejadiannya kemarin sekitar pukul 19.00 Wita," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor TTS Inspektur Polisi Satu Ilham Ade Putra, Senin (30/10/2023).
"Jadi sopir pikap ini lalai saat berkendara. Ketika memundurkan pikap, sopir malah menggilas anak majikannya hingga tewas di tempat," sambungnya.
Baca juga: Tabrakan Beruntun di Padalarang, Bus Gilas Motor dan Tabrak Mobil di Tengah Macet
Sang sopir, lanjut Ilham, sudah lama bekerja menjadi kondektur dan sopir yang selama ini bekerja di ayah korban, Jonathan Matheos Messakh (31).
Dia menuturkan, kejadian itu bermula ketika korban berjalan keluar dari dapur rumah menuju ke garasi mobil.
Saat yang bersamaan, Marselinus hendak memundurkan mobil pikap warna putih jenis Suzuki dengan nomor polisi DH 8028 CD, yang sedang memuat ayam potong.
Ketika memundurkan kendaraan untuk mengantar ayam potong ke kandang ayam yang berada di belakang rumah, Marselinus merasakan roda depan bagian kanan melindas benda keras.
Marselinus lalu turun dari kendaraan dan melihat korban sudah tergeletak di bawah tanah.
Karena takut, Marselinus mengangkat korban dan memindahkannya di samping gentong air yang berada di sisi rumah. Marselinus beralasan korban terjatuh.
Selanjutnya Marselinus mengendarai kendaraan pikap tersebut untuk diparkir di depan kandang ayam, lalu ia berjalan kembali ke arah samping korban.
Selang beberapa saat, ayah korban datang dan menanyakan keberadaan korban namun Marselinus menjawab tidak mengetahuinya.
Marselinus dan Jonathan Matheos Messakh (ayah korban) pergi mencari korban di area kandang ayam, namun tidak menemukan.
Saat mencari di samping rumah, ayah korban menemukan korban dalam posisi tengkurap dengan wajah berlumuran darah.
Seketika itu juga ayah korban menangis histeris dan menggendong korban sehingga ibu korban dan para tetangga berdatangan.