Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Menurun, Karhutla di Palembang Meluas

Kompas.com - 28/10/2023, 16:06 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kondisi udara di Palembang, Sumatera Selatan kembali memburuk sejak dua hari terakhir lantaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali pekat.

Bahkan, kondisi udara pada hari ini kembali masuk ke level berbahaya, di mana berdasar hasil pantauan Kementerian LHK Indeks Pencemaran Udara (ISPU) berada di angka 313 pada pukul 11.00 WIB, Sabtu (28/10/2023).

Baca juga: Curah Hujan Menurun, Palembang Terancam Kembali Diselimuti Kabut Asap Karhutla

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan, ISPU di Palembang kembali berada di level berbahaya karena kondisi karhutla di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus meluas. 

Untuk diketahui, kawasan Kecamatan Jungkal Jaya, Kabupaten OKI telah dua bulan terbakar.

“Beberapa hari ini memang tidak turun hujan, sehingga kebakaran meluas ada juga titik baru, seperti di Jungkal, Cengal. Sejak dari kemarin belum selesai (padam),” kata Ferdian saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Dari data sementara, luasan yang terbakar di Jungkal telah mencapai lebih dari 5.000 hektare. Api sulit padam karena kawasan tersebut merupakan daerah gambut yang memiliki kedalaman mencapai tiga sampai enam meter. Sehingga, ketika api muncul proses pemadaman akan semakin sulit bahkan terus meluas.

“Air sekarang sudah minim, kanal primer pun sudah kering,” ujar Ferdian.

Petugas Manggala Agni yang diturunkan untuk pemadaman di Jungkal pun telah mencapai 66 orang. Mereka bermalam di lokasi untuk berjibaku menghalau api agar tidak terus meluas.

Hujan yang berlangsung pada Senin dan Selasa kemarin cukup efektif untuk memadamkan api.

Berdasarkan pemantauan dari BMKG, hujan baru akan terjadi pada Selasa (31/10/2023). Sehingga, upaya Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) pun diperpanjang sampai akhir 4 November 2023.

Baca juga: Tertutup Kabut Asap, Tugboat Tabrak Perahu Ketek di Banyuasin, 3 Pemancing Hilang

“Pemadaman darat masih tetap dilakukan, tapi memang lebih efektif hujan intensitasnya lebih besar. Kita (pemadaman darat) hanya menghambat pergerakan (api), tapi untuk memadamkan 100 persen tidak bisa karena ini sudah terlalu luas, sudah dua bulan,” jelasnya,

Meski demikian, Ferdian mengaku petugas tetap berjibaku memadamkan api. Bahkan, tenda siaga pun kini masih tetap berdiri di lokasi kebakaran.

“Kami lakukan memotivasi ke petugas di lapangan, karena ini sudah terlalu lama terbakar, misalnya hari ini dipadamkan beberapa meter, besok terbakar lagi. Karena yang terbakar ini gambut,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Bunuh Badak dan Jual Culanya, Warga Pandeglang Dituntut 5 Tahun Penjara

Regional
Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Banjir Rob Demak Meninggi Lagi, 4 Akses Jalan di Pedukuhan Terputus

Regional
Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Kenang Peran Jenderal Gatot Soebroto, Perjalanan Biksu Thudong 2024 Dimulai dari Semarang

Regional
Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Mengintip Teror Pelemparan Batu Argo Muria di Semarang...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com