Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKP Andri Keluhkan Tak Pernah Dapat Penghargaan, Kapolda Lampung: Dia Kerja Enggak Ikhlas

Kompas.com - 25/10/2023, 12:56 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika menanggapi alasan AKP Andri Gustami yang terlibat jaringan narkotika Fredy Pratama.

Dalam dakwaan jaksa, Andi Gustami mengaku sengaja terlibat jaringan narkotika lantaran sakit hati tidak pernah mendapatkan penghargaan meski beberapa mengungkap kasus narkoba dalam jumlah besar.

Atas pengakuan itu, Helmy mengatakan Polda Lampung sebenarnya telah berencana memberikan penghargaan kepada Andri Gustami, dengan melihat sejumlah kasus yang telah diungkap.

"Untung belum saya tanda tangani sudah ketahuan, oh ternyata dia terlibat dalam jaringan Fredy Pratama ini," kata dia di Mapolda Lampung, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: AKP Andri Disebut Kecewa, Banyak Tangkapan tapi Tak Pernah Dapat Penghargaan

Setelah mendapat laporan keterlibatan Andri, Helmy memutuskan membatalkan rencana pemberian penghargaan.

"Kami putuskan tolak penghargaannya dan kemudian saya perintahkan Propam ambil yang bersangkutan diproses baik itu secara kode etik disiplin maupun pidana," katanya.

Helmy juga mengatakan alasan tersebut hanya dibuat-buat saja oleh terdakwa Andri Gustami.

"Iya, saya menilainya begini, berarti dia tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas," kata Helmy.

Menurut Helmy, tugas pokok seorang polisi adalah melakukan perintah sebaiknya-baiknya tanpa perlu mengincar penghargaan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.

"Penghargaan itu ibarat rezeki, rezeki akan datang dari arah yang tidak diduga-duga," katanya.

Baca juga: Terungkap Awal Mula Keterlibatan AKP Andri Jadi Pengawal Narkoba Jaringan Fredy Pratama

Diberitakan sebelumnya, terdakwa AKP Andri Gustami (eks kasat narkoba) mengaku kecewa karena sering ungkap kasus besar namun tidak ada penghargaan.

Pengakuan ini disebutkan Jaksa penuntut Eka Aktarini saat membacakan dakwaan perkara jaringan narkotika Fredy Pratama yang melibatkan Andri Gustami.

"Saya sudah setahun di Lampung Selatan tapi sudah banyak penangkapan besar yang dilakukan tapi tidak ada penghargaan, kalo begini mending saya cari duit saja untuk masa depan," kata Jaksa Eka membacakan pesan yang dikirimkan Andri Gustami kepada M Rivaldo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Digagalkan

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com