Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Gibran Punya Efek Elektoral yang Besar untuk Prabowo

Kompas.com - 22/10/2023, 20:54 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman menyebut Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka memiliki efek elektoral yang besar sehingga menjadi kandidat kuat pasangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang. 

Selain dari jaringan relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terbilang besar, Gibran juga diprediksi bakal meraup banyak suara dari kaum muda. Hal ini tak dimiliki Bakal Cawapres lainnya yakni Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar. 

“Tidak hanya jaringan relawan Jokowi yang akan bergeser ke Pak Prabowo, tapi suara pemilih muda bisa teraup. Karena kalau melihat dari yang lain seperti Mahfud MD dan Muhaimin itu basis di kalangan muda kurang begitu mantap. Tapi kalau dengan Gibran itu salah satu benefit elektoralnya di sana,” tutur Wahid, Sabtu (21/10/2023).

Baca juga: Prabowo Resmi Umumkan Gibran Rakabuming Raka Jadi Cawapres

Basis kuat relawan Jokowi juga sudah terbukti memenangkan anak dan menantunya di kontestasi Pilkada. Hal ini menjadi modal penting sekaligus nilai tambah Gibran untuk memenangkan Pilpres.

“Bagaimana Pak Jokowi mampu mengonsolidasi kelompok pengusaha dan itu mampu dibuktikan di Pilkada Solo dan Medan ketika anak dan menantunya itu didorong menjadi wali kota,” bebernya.

Hanya saja, Wahid menegaskan ada catatan penting soal stigma dinasti politik yang mesti dihadapi oleh Putra Sulung Presiden Jokowi itu.

“Namun ingat, dengan terpilihnya Gibran, jadinya ada stigma melanggengkan dinasti politik. Itu yang harus diperhatikan. Tinggal bagaimana nanti PR-nya meminimalisir sisi negatif soal politik dinasti yang sering dipersoalkan, efek elektoralnya pasti luar biasa," lanjutnya.

Di sisi lain, banyak pihak yang menduga arah politik Jokowi tak lagi sejalan dengan PDI-P. Menurut Wahid, Jokowi yang menerapkan kepemimpinan Jawa tidak menunjukkan penolakannya secara langsung di depan PDI-P tapi melalui gestur dan sikap politik yang berbeda.

“Tapi di belakang sering terlihat bagaimana gimik, bahasa tubuh, atau respons yang tampaknya kurang nyaman dibandingkan dengan Prabowo. Kemarin ketika kasus Piala Dunia U-21, itu kan kelihatan sekali dari sana meskipun di depan panggung tampak baik-baik saja,” paparnya.

Putusan MK soal batas usia capres-cawapres, dinilai sebagai langkah Jokowi menempatkan anak biologis sekaligus ideologisnya untuk meneruskan kepemimpinannya.

“Meskipun Jokowi tidak menyatakan dukungan secara lisan, tetapi dengan diridhoinya atau diwakafkannya Gibran itu, sudah bisa menunjukkan dukungannya secara ga langsung,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com