SOLO, KOMPAS.com - Posisi politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di titik lebih memilih atau mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pakar Komunikasi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Andre Rahmanto menilai, hal ini menyusul Presiden Jokowi merestui anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang digadang-gadang menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Kemudian, Presiden juga mendukung semua pasangan calon (Paslon), yakni Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD. Lalu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Anies soal Kans Besar Gibran Jadi Cawapres Prabowo: yang Penting Pemilu Jujur
"Itu, bahasa simbolik. Sebagai Presiden harus seperti itu, artinya kan tidak mungkin bilang mendukung satu orang, satu hal yang tidak mungkin, itu kan bisa jadi kampanye. Dan kalau dilihat, Pak Jokowi, merasa ketiga pasangan yang ada, ada orangnya Pak Jokowi," kata Andre Rahmanto, pada Minggu (22/10/2023).
Melihat sikap ini, Andre menjelaskan jika Jokowi, pernah dikatakan cawe-cawe dan tidak membiarkan jika Paslon tidak ada "Orangnya Jokowi".
Dosen UNS ini juga menekankan jika porsi terbesar dukungan Presiden Jokowi, ditujukan kepada Gibran Rakabuming Raka mendampingi Prabowo Subianto.
"Semua tidak dikatakan secara jelas, tapi simbolik kita bisa membaca. Kalau tidak secara jelas orang akan menafsirkan secara simbolis, mempresentasikan itu kan. Kalau yang paling didukung jelas ada, disitu ada anaknya dan Pak Prabowo," jelasnya.
"Sementara ini, sejauh ini, sangat terlihat memberikan nama beliau dibawa oleh Pak Prabowo. Artinya, melirik dukungan ke sana porsi terbesar di sana. Yang PDI-P Ganjar-Mahfud agak samar-samar. Kalau yang terakhir, Anies-Cak Imin, hampir tidak ada," lanjutnya.
Bahkan, momen memberikan restu di Hari Santri Nasional ini, juga sangat memiliki makna mendalam dan diperhitungkan oleh Jokowi. Mengingat, saat ini basis suara terbesar berada di warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Umat Islam.
Baca juga: Gibran Hadir di Acara Deklarasi Besok, Gerindra: Ya, Itu Cawapresnya Prabowo
Kemudian, terkait dampak signifikan untuk suara di Jawa Tengah, jika benar Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan Prabowo Subianto.
Hal ini, mampu membahayakan suara dari Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang basisnya Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P) yang berada di Jawa Tengah (Jateng).
"Ya kalau maju, jelas sebagai PDI-P (dukungan) Pak Ganjar, akan ke Mas Gibran. Otomatis mengurangi suara Pak Ganjar," ujarnya.
Baca juga: Soal Gibran Dikabarkan Jadi Cawapres, Ganjar: Semua Orang Punya Hak Jadi Pejabat
"Gibran akan mengambil sebagian suara di Jateng. Terus, di sini karena pak Jokowi, dengan menyampaikan seperti itu arah dukungan lebih kuat artinya pemilik suara pak Jokowi, ke pak Prabowo," lanjutnya.
Tambahannya, dengan pernyataan Presiden Jokowi, mampu dimabuk peluang untuk dimanfaatkan oleh Prabowo Subianto, memantapkan menarik Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangannya.
"Pernyataan Pak Jokowi, mengonfirmasi kan itu jadi tidak ke Pak Ganjar, meskipun mendukung semua. Efeknya, ke Pak Prabowo semakin memantapkan pilihannya ke Mas Gibran. Saya yakin nunggu besok deklarasi partai pendukung Koalisi Indonesia Maju," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.