Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi di Mataram Mengaku Nyaris Diperkosa Bosnya di Hotel

Kompas.com - 19/10/2023, 15:26 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Seorang mahasiswi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial AP (20) mengaku nyaris diperkosa oleh bos tempatnya bekerja paruh waktu, AF.

Korban kemudian melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polresta Mataram.

Baca juga: Curhat Mahasiswa soal Panasnya Semarang, Habis Tiga Kipas Angin dan Tagihan Listrik Naik

Korban AP menceritakan kronologi dugaan pelecahan tersebut. Mulanya AF yang merupakan bosnya mengajak AP bertemu pada Selasa (3/10/2023) dini hari.

"Saya ingat saya masuk kerja itu hari Selasa sampai malam. Setelah saya pulang kerja sekitar setengah dua malam. AF itu menghubungi saya, katanya mau ditemani makan malam," kata AP melalui sambungan telepon, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Polisi yang Dilaporkan Perkosa Mantan Kekasih Masih Bertugas, Ini Penjelasan Polda Sulsel

AP awalnya tidak menerima tawaran bosnya.

"Waktu diajak itu, saya jawab, saya anak kos, masa diajak keluar malam masih kecil juga," kata AP.

AF tidak menyerah begitu saja. Paginya AF terus merayu memaksa korban untuk menemani makan pagi di sebuah rumah makan di Mataram. Sedangkan AP terus mencari alasan untuk menolaknya.

"Saya terus mencari alasan, saya bilang ada ujian di kampus, ada orangtua. Tapi dia (AF) terus kembali paksa saya keluar ajak sarapan di luar jam kerja," kata AP.

AF tiba-tiba mendatangi kos dan menjemput korban sekitar pukul 10.00 Wita dengan alasan mengajak makan. Namun sesampai di Taman Budaya NTB, bosnya malah membawanya ke sebuah hotel.

AP mengungkapkan, bosnya waktu itu berdalih akan melakukan cash on delivery (COD) makanan online melalui aplikasi. Namun korban malah diajak ke salah satu hotel melati di Wilayah Cakranegara Kota Mataram.

"Saya awalnya tidak mau masuk ke hotel. Saya berdiri di depan pintu. Dia tarik saya masuk. Di sana dia mulai beraksi memaksa saya melepas pakaian setelah itu saya dilecehkan dan saya menangis," tutur AP.

Baca juga: 14 Kasus Anak Pejabat Publik Terlibat Kasus Hukum, dari Narkoba hingga Pemerkosaan

AP pun mengaku sempat dipaksa melakukan hubungan badan. Selain itu AF sempat mengancam korban untuk tidak membongkar perlakuannya pada siapa pun.

"Dia mau perkosa saya. Karena saya takut dan nangis akhirnya AF tidak jadi melakukan itu ke saya," kata AF.

Saat ini korban mangku trauma dengan perlakuan AF. Korban pun akhirnya melaporkan kejadian pelecehan tersebut ke Polresta Mataram pada Rabu sore (4/10).

"Saya sudah lapor dan diperiksa oleh polisi," kata AP.

Baca juga: Pebalap MotoGP Tak Jadi Ikut Parade di Kota Mataram

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama membenarkan laporan pelecehan tersebut.

"Iya ada laporan  tersebut masih kita dalami, masih kita lidik," kata Yogi.

Adapun surat tanda terima pengaduan korban yakni Nomor: STTP/502/X/2023/POLRESTA MATARAM/POLDA NTB terkait kasus dugaan pelecehan yang dilakukan AF. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com