Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semarang Masak Mi Pakai Panas Matahari, Awalnya Lapar tapi Gas di Rumah Habis

Kompas.com - 12/10/2023, 15:29 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Suhu panas di Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dimanfaatkan warga untuk memasak mi tanpa menggunakan kompor. 

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah akun Tiktok @Estiiutomo memposting video eksperimen memasak mi dengan memanfaatkan suhu panas di Kota Semarang. 

Mula-mula dia mempersiapkan satu panci yang diisi air sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah itu, mi yang sudah dia buka dimasukkan ke panci berisi air dan tutup menggunakan tutup plastik. 

Baca juga: Kota Semarang Semakin Panas, Goreng Telur Bisa Tanpa Kompor

Setelah itu panci berisi mi itu kembali dijemur hingga pukul 12.00 WIB. Satu jam kemudian, Estiiutomo yang mempunyai nama asli Esti Utomo itu kembali membuka tutup panci dengan keadaan mie sudah matang.

"Pukul 13.00 WIB mi sudah matang. Bagi aku eksperimen ini sukses," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (12/10/2023). 

Dia menceritakan, eksperimen itu sengaja dibuat saat perutnya mulai lapar namun kompor gas di rumahnya habis. Akhirnya, dia memanfaatkan suhu udara panas dari matahari. 

"Mau masak gasnya kebetulan habis, mau keluar tapi panas banget. Waktu itu kalau nggak salah suhunya mencapai 37 derajat celcius," kata dia.

Ditanya soal rasa, menurutnya mi yang dimasak menggunakan panas matahari rasanya tak jauh beda dengan gas. 

"Rasanya sih nggak jauh beda ya sama kalau kita buat pakai gas," bebernya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko menjelaskan, suhu panas yang dialami Jateng saat ini adalah karena adanya gerak semu matahari.

"Saat ini matahari seperti bergerak menuju selatan. Nanti sekitar awal Oktober matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa," jelasnya.

Secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan. puncaknya sekitar pertengahan hingga akhir Oktober 2023. Suhu udara akan turun lagi mulai November 2023.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Suhu Udara di Sumbawa yang Mencapai 37 Derajat Celsius

"Diperkirakan suhu di Jawa Tengah sampai dengan Oktober akan berkisar antara 37-38 derajat celsius," ujar dia. 

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu panas tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Jateng terjadi pada 2015, yakni mencapai 39,5 derajat celcius dan pada 2019 dengan suhu mencapai 39,4 derajat celcius.

Untuk itu, dia minta warga Kota Semarang untuk tidak panik dan melakukan beberapa persiapan ketika melakukan aktivitas di luar ruangan seperti stok air putih yang cukup. 

"Ketika cuaca panas, air bisa menjaga konsentrasi dan menjaga kesehatan saat aktivitas di luar ruangan," imbuh Iis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com