Salin Artikel

Warga Semarang Masak Mi Pakai Panas Matahari, Awalnya Lapar tapi Gas di Rumah Habis

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah akun Tiktok @Estiiutomo memposting video eksperimen memasak mi dengan memanfaatkan suhu panas di Kota Semarang. 

Mula-mula dia mempersiapkan satu panci yang diisi air sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah itu, mi yang sudah dia buka dimasukkan ke panci berisi air dan tutup menggunakan tutup plastik. 

Setelah itu panci berisi mi itu kembali dijemur hingga pukul 12.00 WIB. Satu jam kemudian, Estiiutomo yang mempunyai nama asli Esti Utomo itu kembali membuka tutup panci dengan keadaan mie sudah matang.

"Pukul 13.00 WIB mi sudah matang. Bagi aku eksperimen ini sukses," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (12/10/2023). 

Dia menceritakan, eksperimen itu sengaja dibuat saat perutnya mulai lapar namun kompor gas di rumahnya habis. Akhirnya, dia memanfaatkan suhu udara panas dari matahari. 

"Mau masak gasnya kebetulan habis, mau keluar tapi panas banget. Waktu itu kalau nggak salah suhunya mencapai 37 derajat celcius," kata dia.

Ditanya soal rasa, menurutnya mi yang dimasak menggunakan panas matahari rasanya tak jauh beda dengan gas. 

Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Semarang Iis Widya Harmoko menjelaskan, suhu panas yang dialami Jateng saat ini adalah karena adanya gerak semu matahari.

"Saat ini matahari seperti bergerak menuju selatan. Nanti sekitar awal Oktober matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa," jelasnya.

Secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan. puncaknya sekitar pertengahan hingga akhir Oktober 2023. Suhu udara akan turun lagi mulai November 2023.

"Diperkirakan suhu di Jawa Tengah sampai dengan Oktober akan berkisar antara 37-38 derajat celsius," ujar dia. 

Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) suhu panas tertinggi yang pernah tercatat di wilayah Jateng terjadi pada 2015, yakni mencapai 39,5 derajat celcius dan pada 2019 dengan suhu mencapai 39,4 derajat celcius.

Untuk itu, dia minta warga Kota Semarang untuk tidak panik dan melakukan beberapa persiapan ketika melakukan aktivitas di luar ruangan seperti stok air putih yang cukup. 

"Ketika cuaca panas, air bisa menjaga konsentrasi dan menjaga kesehatan saat aktivitas di luar ruangan," imbuh Iis. 

https://regional.kompas.com/read/2023/10/12/152941778/warga-semarang-masak-mi-pakai-panas-matahari-awalnya-lapar-tapi-gas-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke