Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Respons Bambang Pacul Soal Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P | Temuan Piramida di Danau Toba Diragukan

Kompas.com - 06/10/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Merespons isu kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDI-P, Bambang Pacul menyebut hal itu tidak mudah.

Menurut Ketua DPD PDI-Perjuangan Jawa Tengah itu, orang yang membut isu tersebut dinilai tidak mengerti sejarah PDI-P.

Selain itu, temuan struktur batuan piramida di Danau Toba di Kecamatan Baktiraja (Bakkara), Kabupaten Humbang Hasundutan diragukan.

Arkeolog Sumatera Utara (Sumut) Ketut Wiradnyana mempertanyakan konsep struktur batuan piramida tersebut.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Kamis (5/10/2023).

1. Bambang Pacul respons pengganti Ketum PDI-P

Baca juga: Respons Isu Jokowi Jadi Ketum PDI-P, Bambang Pacul: Kalau Ingin PDI-P Mati Suaranya, Declining, Ya Monggo

Bambang Pacul menyebut PDI-P bisa menjadi partai kuat seperti saat ini karena perjalanan sejarah panjang Megawati sejak puluhan tahun silam.

“Orang ingin mengganti ketum Bu Mega itu artinya tidak belajar sejarah. Ya mohon maaf lah kalau ingin PDI-P mati suaranya, declining, ya monggo, itu keputusan kongres nanti. Pak Pacul sebagai ketua DPD akan ngomong gini. Saya pastikan kalau ketua umum ganti, declining suaranya. Kenapa? lihat sejarah,” tutur Pacul.

Tak hanya itu, kekuatan PDI-P saat ini juga bertahan karena para pendukung melihat PDI-P sebagai representasi Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno.

Bahkan Bambang Pacul memastikan, 74 persen pendukung PDI-P di Jateng melihat partai moncong Putih itu sebagai sosok Bung Karno.

“Perjalanan PDI-P ini karena Bu Mega. Jangan salah. Jadi mengganti trah Soekarno di PDI-P mohon izin itu enggak gampang. Karena komunitas pemilih PDI-P itu (pendukung) Bung Karno. Jateng PDI-P direpresentasikan sebagai Bung Karno itu di angka 74 persen, saya belum teliti tempat lain,” ungkapnya.

Lokasi Piramida Toba di Kecamatan Bakti Raja (Bakkara) Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara Dok Prof Danny Hilman Narawijaya Lokasi Piramida Toba di Kecamatan Bakti Raja (Bakkara) Kabupaten Humbang Hasudutan, Sumatera Utara

2. Arkeolog ragukan piramida di Danau Toba

Baca juga: Arkeolog Ragukan Ada Piramida di Danau Toba

Ketut mengaku sudah 10 tahun lebih meneliti struktur geologi di sana, namun belum pernah ditemukan batuan yang disebut piramida tersebut.

"Jadi harus jelas konsep piramida itu, kalau hanya konsepnya bangunan yang meninggi, berbentuk piramida itu belum pernah (saya lihat). Tapi kalau ada bangunan yang meninggi ke atas ada memang di Desa Pardomuan, Kabupaten Samosir. Itu namanya Punden Berundak,'' ujar Ketut saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/10/2023).

Kata Ketut, punden berundak ini merupakan tatanan batu yang biasa digunakan sebagai tempat pemujaan leluhur oleh masyarakat di masa lampau.

"Ada juga (susunannya) kayak berputar (berputar) atau berundak undak, (susunan batunya) makin ke atas semakin kecil dan (bentuknya) datar di atas. Itulah apa namanya (dijadikan) wadah kubur penguburan dan sisa hunian kampung tua, itu sudah pernah kita gali di Samosir, umurnya sekitar 150 tahunan kira-kira," ujar mantan Kepala Balai Arkeologi Sumut ini.

Menurut Ketut, ada kemungkinan piramida yang ditemukan adalah Punden Berundak. Hal itu didasari dari bebatuan yang mengelilingi struktur piramida tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com