Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Gunung Lawu, Pemkab Karanganyar Tetapkan Status Tanggap Darurat, Pemadaman Akan Pakai "Water Bombing"

Kompas.com - 04/10/2023, 16:31 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kebakaran Hutan di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) saat ini berstatus tanggap darurat. Upaya pemadaman akan menggunakan water bombing.

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, penetapan status tanggap darurat menyusul meluasnya kebakaran di Gunung Lawu. Saat ini hutan yang terbakar mencapai 20 hektar di Kabupaten Karanganyar, pada Selasa (3/10/2023).

"Kabupaten Karanganyar sudah tanggap darurat. Kami dari provinsi sudah koordinasikan dari awal. Kebakaran mulai meluas, dari Ngawi Jatim merembet ke gunung bagian Karanganyar," kata Nana Sudjana, saat di lokasi pengungsian kebakaran Gudang Rongsok di Kota Solo, pada Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Komandan Satgas: 3 Kali Water Bombing di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Upaya pemadaman menggunakan water bombing saat ini dalam proses pelengkapan administrasi.

"Kami koordinasi terus dengan BNPB minta water bombing. Hari ini mulai water bombing di wilayah Karanganyar," ujarnya.

Lanjutnya, medan yang berat dan curam di Gunung Lawu, menjadi pertimbangan pemadaman dengan helikopter water bombing.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi mengatakan, pemadaman ini telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Timur.

"Kebakaran Lawu kita sama Jatim mengajukan permohonan bantuan helikopter water bombing. Berproses ya, sekiranya sudah klir ya water bombing akan dilaksanakan," kata Bergas Catursasi.

"Helikopternya sama dengan yang digunakan di Ngawi Jatim, karena bergantian antara Ngawi dan Karanganyar," lanjutnya.

Penetapan status tanggap darurat dilakukan sebagai upaya pemadaman dengan water bombing tersebut.

"Jateng sifatnya siaga, Karanganyar tanggap darurat. Secara teknis sudah klir, tinggal administrasinya saja," jelasnya.

"Pelaksanaan water bombing tergantung kesiapan daerah, kabupaten dan tim. Itu kan harus antar wilayah, yang jelas akan dilakukan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com