SEMARANG, KOMPAS.com - Asap tebal masih bermunculan di beberapa titik bekas kebakaran Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatibarang, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Sampai saat ini, Pemerintah Kota Semarang masih antre bantuan water bombing dari Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) setelah ditetapkan sebagai tanggap darurat.
Seperti diketahui, water bombing dari BNPB saat ini masih melakukan upaya pemadaman kebakaran di TPA Putri Cempo, Solo.
Baca juga: Kebakaran di TPA Jatibarang, Pemkot Semarang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, TPA Jatibarang akan segera mendapatkan bantuan water bombing dari BNPB setelah TPA Putri Cempo, Solo.
"Kita menunggu (water bombing)dua hari ini setelah Solo," jelasnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Semarang, Rabu (20/9/2023).
Dia menjelaskan, kebakaran yang terjadi di TPA Jatibarang masih membutuhkan pendinginan sekitar satu minggu. Selain itu, perempuan yang akrab disapa Ita tersebut juga masih mewaspadai gas metana yang berpotensi menyebabkan kebakaran susulan.
"Gas metana yang ada di tumpukan sampah juga diwaspadai oleh Pemerintah Kota Semarang karena bisa menyebabkan kebakaran," imbuh dia.
Infomasi yang dia terima, sampai saat ini ada empat titik di TPA Jatibarang yang perlu diwaspadai. Selain itu, Ita juga mewaspadai tumpukan sampah yang masih ada gas metana-nya. "Selama masih ada gas metana, maka masih akan seperti itu," paparnya.
Dengan status tanggap darurat tersebut, Ita juga meminta agar Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang segera melakukan penambahan selang yang rusak.
"Kemarin saya melihat banyak selang yang bocor, nah itu kan mengganggu mobilitas air kalau bocor," ungkap politik PDI Perjuangan itu.
Damkar Kota Semarang juga sudah mengajukan memo untuk realisasi kerusakan selang di mobil pemadam kebakaran tersebut.
"Kita sudah minta pengadaan selang di 10 mobil," imbuh Ita.
Baca juga: Masih Ada Asap di Jalan Sekitar TPA Jatibarang, Pengendara Pilih Tutup Hidung Saat Melintas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.