KOMPAS.com - Nahdah Ramadhani, warga Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mengalami kerugian hingga Rp 5 miliar karena tertipu investasi bodong berkedok arisan online.
Ia pun memilih kasus yang dialaminya ke pihak kepolisian.
Nahdah bercerita kasus tersebut berawal saat ia dikenalkan oleh rekannya, Andi Cuang ke seorang perempuan berinisial A.
A kemudian meminta Nahda masuk ke member arisannya.
Baca juga: ASN Pemprov Jateng Jadi Terdakwa Kasus Arisan Online, Pengadilan Semarang Dikirim Karangan Bunga
Namun dengan berjalannya waktu, A mengajak Nahdah untuk terlibat investasi penjualan arisan online yang belakangan diketahui sebagai investasi bodong.
"Awalnya dia jual orang kejaksaan bahwa dia memiliki arisan di situ atau yang ditawarkan ke saya. Setelah itu, bulan November 2022 saya bertansaksi dengan Ariani," kata dia pada Senin (18/9/2023).
Awalnya transaksi berjalan lancar dan melibatkan 43 member lain yang juga tergabung dalam arisan Nahdah.
Namun, pada 6 Maret 2023, investasi arisan yang dijalankan oleh A tiba-tiba mandek. Nahdah kemudian meminta penjelasan tentang alasan mandeknya investasi tersebut.
Namun A malah memaksa Nahdah untuk mencari orang lain untuk bergabung. Bahkan menurut Nahdah, jika ia tak menurutinya maka uang Rp 3,8 miliar yang diinvestasikannya tak bisa dikembalikan.
"Saya takut sebagai pemilik grup arisan ini, jadi saya mencoba menjual atau mengajak orang lain bergabung, dan setelah itu ada sekitar tambahan Rp 1 miliar," ungkapnya.
Baca juga: Istri Polisi di Jember Dilaporkan, Diduga Jalankan Arisan Online Bodong
Menurutnya ada 43 member dari berbagai daerah yang menjadi korban.
Masing-masing member menanamkan modal sekitar Rp 4 juta dengan janji pengembalian dalam waktu dua minggu sebesar Rp5 juta.
Bahkan, ada yang berinvestasi hingga ratusan juta rupiah. Seperti salah satu member yang menyetor Rp 100 juta dan dijanjikan pengembalian Rp 150 juta dalam sebulan.
Nahdah juga mengungkapkan bahwa dia diminta untuk menalangi masalah ketika investasi tersebut mengalami kendala pada bulan Maret.
Dia mengeluarkan sekitar Rp 1,2 miliar untuk menalangi 43 member dalam grup arisan tersebut.