SOLO, KOMPAS.com - Upaya mediasi kasus dugaan penganiayaan sopir dekanat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ditolak korban penganiayaan Khoirul Umam (19).
Korban yang juga Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA UNS Solo melaporkan terlapor berinisial YP, setelah memukul usai pemanggilan korban di Rektorat UNS guna klarifikasi kegiatan.
Khorul Umam dipanggil soal dugaan aksi provokasi saat kegiatan eksplore organisasi mahasiswa, Rabu (23/8/2023).
Baca juga: Ketua BEM FMIPA UNS Lapor Polisi, Mengaku Dipukul Sopir Dekanat
Khoirul mengaku telah mendapatkan undangan mediasi dengan nomor surat B/1611/IX/RES.1.6./2023/Reskrim, yang direncanakan digelar pada Kamis (7/9/2023) pagi.
Namun, upaya ini ditolaknya, dengan membalas surat penolakan yang diberikan korban ke Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo.
"Kami menolak untuk diadakannya mediasi. Karena tindakan kekerasan ini banyak menimbulkan keresahan, baik dari diri saya selama beberapa minggu ini," kata Khoirul Umam, saat di Polresta Solo.
Baca juga: Ketua BEM FMIPA UNS Solo Dipukul Sopir Dekanat, Polisi Investigasi
"Saya tidak bisa merasakan kenyamanan ketika berada di kampus, ada rasa trauma, dan lain sebagainya," lanjutnya.
Mahasiswa program studi ini juga membatah pernyataan Dekan Fakultas MIPA Harjana yang menilai persoalan ini adalah masalah pribadi antara korban dan terlapor.
"Saya tegaskan, saya tidak mengenal pelaku, dan tidak pernah berinteraksi. Tapi terjadinya kejadian ini setelah saya melakukan aksi-aksi yang mengangkat isu-isu keresahan mahasiswa," ujarnya.
Sebelumnya, Polresta Solo bakal melakukan gelar perkara atas kasus dugaan penganiayaan sopir Dekanat Universitas Sebelas Maret (UNS).
Kasatreskrim Polresta Solo Kompol Agus Sunandar mengatakan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa 7 saksi.
Ketujuh saksi merupakan orang yang mengetahui adanya dugaan penganiayaan, mulai dari Satuan Pengamanan (Satpam) Universitas hingga Dekan Fakultas MIPA UNS Harjana.
"Kemarin semua saksi sudah kami lakukan cek TKP juga. Sudah kami lakukan, ini mungkin kami gelar kan. Nanti kalau kami sudah naikkan sidik yang jelas dalam waktu dekat ini kami gelar kan," Kata Agus Sunandar saat di Polresta Solo, pada Senin (4/8/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.