Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Pensiunan ASN di Kupang yang Ditemukan Mengering dalam Kolong Tempat Tidur Diotopsi

Kompas.com - 27/08/2023, 21:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

 KUPANG, KOMPAS.com - Jasad Bendelina Mone (68), pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), yang ditemukan tinggal rangka di kolong tempat tidur rumahnya di Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diotopsi.

Jasadnya diotopsi oleh petugas forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kupang, Sabtu (26/8/2023).

Ahli forensik Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edi Hasibuan mengaku, penyebab kematian Bendelina Mone sulit diungkap.

Baca juga: Polisi NTT Selidiki Mayat Pensiunan ASN yang Mengering di Bawah Ranjangnya

"Proses otopsinya berjalan lancar seperti biasanya tapi kondisinya sudah mengalami mumifikasi, mungkin karena pengaruh lingkungan sehingga sulit dipastikan," kata Edi, kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Terkait adanya tanda-tanda kekerasan dalam jasad Bendelina, Edi enggan berkomentar. Menurutnya, masih dilakukan penyelidikan oleh Penyidik Polresta Kupang Kota.

Namun kata dia, sejumlah sampel organ yang masih memungkinkan, semuanya diambil untuk dilakukan uji laboraturium.

"Itu nanti ke penyidik saja. Karena melalui proses penyilidikan dulu, tapi sampel yang memungkinkan semua kita sudah ambil untuk diperiksa di laboratorium," kata dia.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kupang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yohanes Suhardi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan adanya kekerasan.

Yohanes menyebut, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik.

Baca juga: Geger, Temuan Mayat Mengering di Warkop, Diduga Sudah Meninggal 10 Hari

"Kami sebagai penyidik belum bisa pastikan terkait adanya tanda-tanda kekerasan. Itu wewenang dokter yang periksa,"kata dia.

"Nanti kami koordinasi lagi ke rumah sakit untuk hasilnya kapan. Karena, itu mereka masih teliti lagi. Kita akan menunggu hasil otopsi," sambungnya.

Yohanes mengatakan, sejauh ini polisi belum mengantongi terduga pelaku yang mengarah ke penyebab kematian Bendelina karena masih penyelidikan.

"Intinya masih dalam penyelidikan dan sekitar 11 saksi sudah diperiksa," ujarnya.

Secara terpisah pengacara keluarga almarhumah Bendelina, Bandri Jerry Jacob, mengapresiasi kinerja penyidik Polres Kupang Kota yang dengan serius menangani kasus yang dilaporkan adik Bendelina, Hanock Amalo.

Baca juga: Seminggu Tak Ada Kabar, Wanita di Makassar Ditemukan Tewas di Kamar Kos, Kondisi Membusuk

"Untuk diketahui almarhumah Bendelina Mone secara visual tidak bisa dikenali lagi. Tadi dokter forensik membawa beberapa organ tubuh almarhumah untuk dilakukan uji forensik di laboratorium untuk menyimpulkan penyebab kematiannya," kata dia.

"Pada intinya kami akan tetap mengawal kasus ini agar menjadi terang benderang. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk anak kandung yang tinggal serumah dengan almarhumah," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang pensiunan aparatur sipil negara (ASN) berinisial BM (62) ditemukan tewas di kolong tempat tidur rumahnya di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ditemukan oleh warga tadi malam. Diduga sudah meninggal sejak dua bulan lalu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, pada Sabtu (22/7/2023) malam.

Ariasandy menyebut, BM selama ini tinggal sendirian di rumahnya. Dia pun mengalami sakit di bagian mata sehingga tak bisa melihat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com