Salin Artikel

Jenazah Pensiunan ASN di Kupang yang Ditemukan Mengering dalam Kolong Tempat Tidur Diotopsi

Jasadnya diotopsi oleh petugas forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kupang, Sabtu (26/8/2023).

Ahli forensik Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Edi Hasibuan mengaku, penyebab kematian Bendelina Mone sulit diungkap.

"Proses otopsinya berjalan lancar seperti biasanya tapi kondisinya sudah mengalami mumifikasi, mungkin karena pengaruh lingkungan sehingga sulit dipastikan," kata Edi, kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Terkait adanya tanda-tanda kekerasan dalam jasad Bendelina, Edi enggan berkomentar. Menurutnya, masih dilakukan penyelidikan oleh Penyidik Polresta Kupang Kota.

Namun kata dia, sejumlah sampel organ yang masih memungkinkan, semuanya diambil untuk dilakukan uji laboraturium.

"Itu nanti ke penyidik saja. Karena melalui proses penyilidikan dulu, tapi sampel yang memungkinkan semua kita sudah ambil untuk diperiksa di laboratorium," kata dia.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kupang Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yohanes Suhardi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan adanya kekerasan.

Yohanes menyebut, pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik.

"Kami sebagai penyidik belum bisa pastikan terkait adanya tanda-tanda kekerasan. Itu wewenang dokter yang periksa,"kata dia.

"Nanti kami koordinasi lagi ke rumah sakit untuk hasilnya kapan. Karena, itu mereka masih teliti lagi. Kita akan menunggu hasil otopsi," sambungnya.

Yohanes mengatakan, sejauh ini polisi belum mengantongi terduga pelaku yang mengarah ke penyebab kematian Bendelina karena masih penyelidikan.

"Intinya masih dalam penyelidikan dan sekitar 11 saksi sudah diperiksa," ujarnya.

Secara terpisah pengacara keluarga almarhumah Bendelina, Bandri Jerry Jacob, mengapresiasi kinerja penyidik Polres Kupang Kota yang dengan serius menangani kasus yang dilaporkan adik Bendelina, Hanock Amalo.

"Untuk diketahui almarhumah Bendelina Mone secara visual tidak bisa dikenali lagi. Tadi dokter forensik membawa beberapa organ tubuh almarhumah untuk dilakukan uji forensik di laboratorium untuk menyimpulkan penyebab kematiannya," kata dia.

"Pada intinya kami akan tetap mengawal kasus ini agar menjadi terang benderang. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk anak kandung yang tinggal serumah dengan almarhumah," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang pensiunan aparatur sipil negara (ASN) berinisial BM (62) ditemukan tewas di kolong tempat tidur rumahnya di Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ditemukan oleh warga tadi malam. Diduga sudah meninggal sejak dua bulan lalu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, pada Sabtu (22/7/2023) malam.

Ariasandy menyebut, BM selama ini tinggal sendirian di rumahnya. Dia pun mengalami sakit di bagian mata sehingga tak bisa melihat.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/27/211632778/jenazah-pensiunan-asn-di-kupang-yang-ditemukan-mengering-dalam-kolong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke