LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Bangunan pasar kuliner senilai Rp 2,4 miliar di Desa Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, hingga kini belum difungsikan.
Bangunan itu rampung tahun lalu dengan mengusung konsep rest area.
Terlihat di lokasi bangunan itu ditumbuhi rumput dan kosong.
Dari sepuluh bangunan, hanya satu yang terlihat telah diisi. Mirip warung kopi pinggir jalan pada umumnya, selainnya kosong.
Baca juga: 21 Bangunan Senilai Rp 22 Miliar di Kota Lhokseumawe Telantar
Tidak ada aktivitas lainnya di kawasan yang persis berada di pinggir jalan nasional Medan-Banda Aceh itu.
Salah seorang warga Desa Paloh, Muhammad Sayuti di lokasi, Sabtu (26/8/2023) menyebutkan setelah rampung bangunan itu belum pernah difungsikan.
“Sehingga seperti bangunan telantar,” kata Muhammad.
Dia berharap, bangunan itu bisa segera difungsikan.
“Dulu di sini warga yang jualan, banyak juga pembeli. Setelah diubah bangunan dengan konsep pemerintah, malah tidak difungsikan. Sayang sekali bangunan itu,” terangnya.
Baca juga: Dibangun dengan Anggaran Rp 107 Juta, Skatepark Lhokseumawe Telantar karena Ini
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Kota Lhokseumawe, M Rizal, dihubungi terpisah menyebutkan bangunan itu diserahkan pengelolaanya pada KubiSA (Kumpulan Pebisnis Aceh).
“Pengelola menyampaikan kepada kami soft launching akan dilakukan 31 Agustus 2023. Dikelola secara keseluruhan oleh satu manajemen yaitu KubiSA (Kumpulan Pebisnis Aceh),” pungkas Rizal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.