Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tanah di Palembang Makin Mahal, Kementerian PUPR Sarankan Beli Rumah Vertikal

Kompas.com - 26/08/2023, 15:15 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, 81 juta milenial saat ini belum memiliki rumah atau tempat tinggal karena kondisi harga jual yang kini mulai tinggi.

Selain harga yang tinggi, lokasi tempat tinggal pun berada jauh dari pusat kota sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas.

Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur mengatakan, untuk di Palembang saat ini harga tanah sudah di atas Rp 300.000 per meter.

Baca juga: Dua Kali Bertemu Ganjar, Warga Wadas Penolak Tambang Tetap Belum Setuju, Harga Tanah Jadi Soal

Harga itu jauh dari beban subsidi yang dapat diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat dalam memiliki hunian.

“Sehingga Palembang tidak memungkinkan lagi untuk mensubsidi rumah. Karena harga tanah di sini sudah mahal. Mau tidak mau harus tinggal di rumah vertikal (apartemen),” kata Fitrah di Palembang, Sabtu (26/8/2023).

Fitrah mencontohkan kondisi Palembang yang kini mulai dipadati penduduk seperti di Bogor, Jawa Barat.

Dalam setiap tahun, tempat tinggal warga di sana selalu mundur 1 kilometer dari pusat kota, sehingga, untuk mendapatkan hunian di tengah kota akan sulit dijangkau.

“Apalagi untuk dekat dengan fasilitas publik,” ujarnya.

Baca juga: Harga Tanah di Colomadu Merangkak Naik, Camat Sebut hingga Rp 3 Juta Per Meter

Untuk mengantisipasi hal itu, Kementerian PUPR pun telah menyiapkan 1.107 unit apartemen yang berada di kawasan Jakabaring Palembang.

Apartemen Semesta Jakabaring ini berada tak jauh dari pusat kota dan terintegrasi dengan layanan transportasi publik Light Rail Transit (LRT).

Selain itu, masyarakat yang nantinya tinggal di apartemen akan memiliki sertifikat hak mIlik satuan rumah susun dari pemerintah daerah setempat.

“Kalau kita tidak menuju rumah vertikal kapan lagi. Masyarakat terus bertambah, sementara tanah makin berkurang. Ini yang harus kita antisipasi mulai dari sekarang,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com