Salin Artikel

Pembangunannya Habiskan Rp 2,4 Miliar, Pasar Kuliner Lhokseumawe Kini Telantar

Bangunan itu rampung tahun lalu dengan mengusung konsep rest area.

Terlihat di lokasi bangunan itu ditumbuhi rumput dan kosong.

Dari sepuluh bangunan, hanya satu yang terlihat telah diisi. Mirip warung kopi pinggir jalan pada umumnya, selainnya kosong.

Tidak ada aktivitas lainnya di kawasan yang persis berada di pinggir jalan nasional Medan-Banda Aceh itu.

Salah seorang warga Desa Paloh, Muhammad Sayuti di lokasi, Sabtu (26/8/2023) menyebutkan setelah rampung bangunan itu belum pernah difungsikan.

“Sehingga seperti bangunan telantar,” kata Muhammad.

Dia berharap, bangunan itu bisa segera difungsikan.

“Dulu di sini warga yang jualan, banyak juga pembeli. Setelah diubah bangunan dengan konsep pemerintah, malah tidak difungsikan. Sayang sekali bangunan itu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Kota Lhokseumawe, M Rizal, dihubungi terpisah menyebutkan bangunan itu diserahkan pengelolaanya pada KubiSA (Kumpulan Pebisnis Aceh).

“Pengelola menyampaikan kepada kami soft launching akan dilakukan 31 Agustus 2023. Dikelola secara keseluruhan oleh satu manajemen yaitu KubiSA (Kumpulan Pebisnis Aceh),” pungkas Rizal.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/26/152923678/pembangunannya-habiskan-rp-24-miliar-pasar-kuliner-lhokseumawe-kini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke