Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultan Tenaga Kerja Jadi Tersangka TPPO, Begini Penjelasan Pemkot Ambon

Kompas.com - 25/08/2023, 21:23 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Polisi membongkar sindikat penjualan orang di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Salah satu tersangka kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) yang ditangkap yakni pemilik Yayasan California Education Center (CEC) Elly Yana.

Ia ditangkap setelah lokasi penampungan calon PMI non prosedural miliknya yang berada di komplek Bintang Raya Blok B Nomor 5 Kelurahan Teluk Kering, Kecamatan Batam Kota, Kepulauan Riau digrebek polisi pada Jumat (18/8/2023) pekan lalu.

Belakangan diketahui bahwa perusahan milik Elly Yana juga bekerja sama dengan pemerintah Kota Ambon dalam proses pengiriman puluhan calon tenaga kerja asal Kota Ambon ke dua negara tujuan yakni Australia dan New Zeland.

Baca juga: Polisi NTT Tetapkan 30 Orang Tersangka TPPO dan Selamatkan 255 Korban

Terkait kasus tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Ambon Steiven Patty mengakui bahwa pihaknya menjalin hubungan kerja sama dengan yayasan CEC.

Meski begitu kewenangan perusahan tersebut tidak untuk mengirim para tenaga kerja ke luar negeri namun hanya sebatas memberikan pelatihan dan seleksi calon tenaga kerja.

 “Jadi dia (CEC) ini hanya sebagai konsultan. Dia punya izin hanya untuk memberikan pelatihan, bukan untuk menyalurkan tenaga kerja, jadi disini (Ambon) dia hanya sebagai konsultan bukan penyalur,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Patty mengatakan kasus TPPO yang menimpa pemilik yayasan CEC yang saat ini sedang ditangani pihak kepolisian di Batam sama sekali tidak berdampak pada calon tenaga kerja asal Kota Ambon. Sebab, pihak CEC tidak berwenang menyalurkan tenaga kerja ke luar negeri.


“Jadi kasus di Batam itu tidak sama dengan di Ambon. Itu karena dia melakukan tindakan yang tidak sesuai ketentuan dan prosedur, jadi tidak sama dengan di Ambon,” katanya.

Patty menjelaskan sebanyak 148 calon tenaga kerja asal Ambon yang mendaftar untuk mengikuti seleksi pengiriman ke luar negeri sebagai calon tenaga kerja, namun hanya sekitar 30 orang yang mendaftar ulang.

Ia mengaku perusahan yang akan menyalurkan puluhan tenaga kerja asal Ambon ke luar negeri itu yakni PT Perwita Nusaraya yang telah mendapat izin resmi. Sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak perusahan penyalur dan juga pihak BP2MI.

Baca juga: Rumah Penampungan TKI Ilegal di Batam Digerebek, 21 Orang Diselamatkan

“Saat ini mereka sedang di Surabaya, tapi nanti bulan depan mereka ke Ambon. Kalau perusahan yang tangani penyaluran itu sudah ada PT Perwita Nusaraya itu mereka punya izin resmi,” ungkapnya.

Terkait kasus TPPO yang menjerat pihak CEC, Patty mengaku bhawa kasus itu tidak akan berpengaruh dengan proses penyaluran puluhan calon tenaga kerja asal Ambon ke luar negeri.

“Tidak tidak jadi berangkat, ini sekarang kan lagi proses tapi harus sesuai ketentuan yang berlaku. Anak-anak itu tetap kita punya tanggung jawab untuk menyalurkan mereka,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Pilkada Bangka Selatan, PDIP Berpotensi Usung Kembali Petahana Riza-Debby

Regional
Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Puluhan Sopir Angkut Barang di Pelabuhan Pangkalbalam Kehilangan Pekerjaan

Regional
KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

KKB Kabur Saat Pasukan TNI dan Polri Tiba di Homeyo Intan Jaya

Regional
KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

KPU Wonogiri Tetapkan 50 Caleg DPRD Terpilih, 6 Mengundurkan Diri

Regional
Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com