Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi Nuja Rame, Wujud Saling Bantu Masyarakat Sumbawa

Kompas.com - 25/08/2023, 20:25 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Bunyi rantok dan alu (alat penumbuk padi) terdengar nyaring saat Tati Hariati (40) berjalan menuju aula kantor Desa Batu Bulan, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), di tengah terik matahari pada Jumat (25/8/2023) siang.

Tabuhan alu terdengar bersahut-sahutan menghasilkan alunan irama yang khas. Tati terlihat menawan dengan batedung tuntang (penutup kepala berupa kain khas Sumbawa) dan pakaian adat Samawa.

Ia membawa gabah dengan baka atau bak di atas kepala untuk disumbangkan bagi pembangunan masjid desa.

Baca juga: Wabup Sumbawa Diperiksa Polisi Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Masker

Para perempuan memulai kegiatan bagonteng yaitu menabuh lesung dengan alu sambil melangko atau berpantun dengan syair bahasa daerah Sumbawa. Alu dan nisung telah dihias sedemian rupa sehingga terkesan menarik.

Rombongan perempuan lainnya berjalan beriringan menuju aula kantor desa dengan membawa gabah di atas kepala.

Baca juga: Mantan Direktur Perusda Sumbawa Barat Ditetapkan Tersangka Korupsi Penyertaan Modal

Mereka diikuti oleh kaum lelaki yang tampak bersahaja dalam balutan baju koko, sarung dan peci mengiringi rombongan perempuan nuja rame yang membawa gabah sumbangan dari rumah masing-masing.

Bagi masyarakat Sumbawa, bagonteng merupakan pertanda tama boat atau dimulainya suatu acara besar atau hajatan seperti siang ini, yaitu nuja rame.

Tradisi nuja rame, yaitu menumbuk padi beramai-ramai yang dilakukan oleh kaum perempuan usai musim panen.

Nuja merupakan bahasa Sumbawa yang artinya menumbuk, sedangkan rame artinya ramai.

Alat menumbuk yakni nisung atau rantok dan ngalu. Nisung atau rantok merupakan wadah tempat padi atau beras dimasukkan dan ngalu merupakan alat untuk menumbuk.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com