Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mentawai Disebut Sebagai Bumi Sikerei?

Kompas.com - 22/08/2023, 23:05 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kepulauan Mentawai merupakan nama salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat.

Kabupaten ini dibentuk berdasarkan UU RI Nomor 49 Tahun 1999 dan dinamai sesuai dengan nama asli geografisnya.

Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai.

Baca juga: Mengenal Zona Megathrust Segmen Mentawai-Siberut, Pusat Gempa Mentawai

Namun ada satu keunikan yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu julukannya sebagai Bumi Sikerei.

Disematkannya sebutan Bumi Sikerei bagi Kabupaten Kepulauan Mentawai tak lepas dari keberadaan masyarakat suku Mentawai yang terkenal karena seni rajah tubuh atau tato.

Selain tradisi tato tradisional tersebut, masyarakat suku Mentawai juga mempercayai sosok yang dipanggil dengan sebutan Sikerei.

Baca juga: Mengenal Tradisi Kerik Gigi Wanita Suku Mentawai di Sumbar

Apa Itu Sikerei?

Dilansir dari laman Kemendikbud, Sikerei adalah sebutan bagi orang dari suku Mentawai yang dipercayai memiliki kekuatan spiritual yang tinggi dan memiliki kedekatan dengan roh leluhur untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sikerei juga menjadi salah satu dari struktur kemasyarakatan dalam adat suku Mentawai yang memegang peranan penting, terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat.

Baca juga: 5 Kebudayaan Suku Mentawai, dari Tato hingga Tradisi Meruncingkan Gigi

Mengenali Sikerei dapat dilakukan dengan melihat motif tato sibalubalu yang dirajah pada bagian pangkal lengan sebagai simbol penjaga kesehatan bagi masyarakat.

Dalam melakukan tugasnya, Sikerei melakukan pengobatan melalui mantra-mantra dalam ritual punen pabetai (pengobatan orang sakit).

Proses penyembuhan orang sakit biasanya dilakukan oleh sang Sikerei dengan memberikan ramuan obat dan dilanjutkan dengan tarian khusus atau disebut dengan Turuk.

Gerakan Turuk ini dipercaya menjadi tarian untuk melakukan pemanggilan arwah leluhur.

Sikerei juga mengobati melalui lagu yang dinyanyikan dengan tujuan meminta bantuan kekuatan kepada roh leluhur agar obat yang sedang diramu menjadi manjur.

Lagu-lagu yang biasa dinyanyikan Sikerei dalam pengobatan adalah urai ukui, urai tirik laggai dan urai tibbalet. Setelah ketiga jenis lagu selesai dinyanyikan maka ramuan obat sudah bisa dioleskan ke tubuh si sakit.

Maka tidak mengherankan jika seorang Sikerei dikenal sebagai sosok yang memiliki perilaku yang sangat baik dalam kehidupan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com