Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Obor HUT RI Dikawal Tentara Bersenjata di Boven Digoel...

Kompas.com - 17/08/2023, 06:48 WIB
Tria Sutrisna,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi

MASYARAKAT Tanah Merah, Boven Digoel, Papua Selatan, menggelar pawai obor di kawasan Jalan Trans Papua, Rabu (16/8/2023) malam. Yang menarik, pawai ini dikawal tentara.

Pawai obor di Tanah Merah digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia.

Saat Kompas.com hendak bersiap melanjutkan perjalanan dari Tanah Merah ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, sekitar pukul 20.30 WIT, pawai ini melintas.

Baca juga: Kisah Merah Putih di Tepi Batas Tanah Air

Pantauan Kompas.com, empat orang mayoret dan pasukan marching band berada di barisan terdepan rombongan pawai.

Mereka membawakan lagu nasional sepanjang berjalan di Jalan Trans Papua. Salah satunya lagu "Maju Tak Gentar".

Di belakang barisan marching band, berderet para pelajar berpakaian seragam SD, SMA, dan pramuka. Mereka berbaris rapi sambil memegang obor.

Setelahnya, terdapat sejumlah mahasiswa, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, dan beberapa aparat kepolisian.

Sejumlah pelajar mengikuti pawai obor untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, pada Rabu (16/8/2023) di Jalan Trans Papua, Boven Digoel, Papua Selatan.KOMPAS.com/TRIA SUTRISNA Sejumlah pelajar mengikuti pawai obor untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, pada Rabu (16/8/2023) di Jalan Trans Papua, Boven Digoel, Papua Selatan.

Para peserta kompak menyanyikan lagu dengan lantang, mengikuti suara tabuhan bass drum dan alunan Marching bells.

Di sisi kiri dan kanan barisan pawai, terlihat sejumlah prajurit tentara nasional Indonesia (TNI) berpakaian seragam loreng.

Membawa senjata laras panjang, mereka mengawal rombongan pawai tersebut. Prajurit TNI itu juga terlihat mengenakan helm dan rompi antipeluru.

Para tentara tampak berjaga sambil melihat ke arah kiri dan kanan, sementara sejumlah polisi terlihat mengatur arus lalu lintas yang sedikit tersendat.

Anggota TNI bersenjata laras panjang mengawal masyarakat yang menggelar pawai obor untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, pada Rabu (16/8/2023) malam di Jalan Trans Papua, Boven Digoel, Papua Selatan.KOMPAS.com/TRIA SUTRISNA Anggota TNI bersenjata laras panjang mengawal masyarakat yang menggelar pawai obor untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia, pada Rabu (16/8/2023) malam di Jalan Trans Papua, Boven Digoel, Papua Selatan.

Kompas.com ada di Boven Digoel sebagai bagian dari peliputan khusus bertajuk Merah Putih di Perbatasan, kolaborasi bersama Kompas.com dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Baca juga: Mengintip Sel Tikus Bung Hatta di Boven Digoel...

Dari Tanah Merah, waktu tempuh ke PLBN Yetetkun sekitar empat jam. Jalanan naik turun dan berliku jadi rute yang harus dilintasi.

Perjalanan ini sempat tertunda karena ada aksi demonstrasi warga yang memblokir jalan menuju pos perbatasan. Semula, perjalanan ke PLBN Yetetkun dijadwalkan dimulai pada Rabu pagi.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Kombes (Pol) Ignatius Benny Prabowo, mengatakan, pemblokiran jalan itu merupakan unjuk rasa warga yang menuntut penyelesaian masalah kecelakaan lalu lintas di Distrik Mindiptana.

"Masyarakat menuntut penyelesaian kasus tabrak lari. Jadi sementara (jalan ke perbatasan ini) tidak bisa dilintasi, menunggu proses mediasi oleh Bupati Boven Digoel," lanjut Benny.

Selewat pukul enam petang, kepastian perjalanan akan berlanjut ke kompleks PLBN Yetetkun baru bisa didapat. Kami pun bersiap untuk menembus gelap malam menuju ke perbatasan Indonesia-Papua Nugini di titik tengah Pulau Cendrawasih.

Baca juga: Bergoyang-goyang di Udara Menuju Boven Digoel, Tempat Hatta Pernah Dibuang...

Catatan perjalanan dan kisah dari perbatasan akan tersaji di Kompas.com dalam liputan khusus "Merah Putih di Perbatasan", yang mulai tayang pada Selasa (15/8/2023). Jangan ketinggalan....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com