SIKKA, KOMPAS.com - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo memantau pembangunan tower base transceiver station (BTS) 4G di Dusun Nanga, Desa Kojagete, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (9/8/2023).
Robi Idong, sapaan Fransiskus Roberto Diogo mengatakan bahwa pembangunan jaringan BTS tersebut merupakan bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah untuk menjawab kebutuhan dan hak dasar warga Kojagete.
"Pembangunan menara BTS ini merupakan perjuangan yang sangat panjang dan luar biasa, perlu ekstra kerja. Dan hari ini terjawab dengan bukti kita melakukan peletakan batu untuk pembangunan tower BTS," ujarnya.
Baca juga: Tower BTS di Pedalaman Sikka Tak Berfungsi Maksimal, Mahfud MD: Nanti Dibicarakan
Ia berharap masyarakat mendukung pembangunan proyek tersebut hingga selesai, sehingga nantinya dapat dimanfaatkan secara baik.
"Semoga akhir bulan Agustus semua perangkat sudah dapat diinstalasi oleh pihak operator sehingga masyarakat Kojagete sudah bisa memanfaatkan jaringan," pungkasnya.
Jainudin, tokoh masyarakat Kojagete menuturkan sudah puluhan tahun mereka merindukan jaringan telekomunikasi.
Menurutnya ketiadaan akses jaringan tidak hanya membuat mereka kesulitan untuk mencari informasi, tetapi juga dialami para siswa di wilayah itu.
Bahkan para siswa harus mencari sinyal di atas bukit dengan menempuh perjalanan dua hingga tiga kilometer.
"Dengan adanya tower ini anak-anak kami sudah bisa memanfaatkan jaringan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah guru dan siswa tidak perlu harus naik ke gunung mencari sinyal lagi," ucapnya.
Baca juga: Curi Baterai Tower BTS di Magelang, Pelaku Hanya Butuh Waktu 10 Menit untuk Beraksi
Kepala Desa Kojagete Malik menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah terhadap desanya.
Ia juga berharap, selain BTS, pemerintah membangun infrastruktur jalan ke wilayah itu.
"Selain jaringan telekomunikasi juga pembangunan infrastruktur lainnya yang masih sangat minim di Desa Kojagete ini. Kami juga berharap pembangunan harus setara dengan desa di daratan Flores," pintanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.