BANYUMAS, KOMPAS.com - Operasi penyelamatan delapan pekerja tambang emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus dilakukan.
Namun hingga penutupan operasi hari ketiga sore tadi, tim SAR gabungan belum dapat menjangkau lokasi delapan pekerja yang terjebak karena lubang tambang masih dipenuhi air.
Lantas bagaimana kondisi mereka setelah terjebak selama kurang lebih 70 jam?
Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator, Adah Sudarsa hanya bisa meminta doa kepada semua pihak agar operasi ini dapat membuahkan hasil.
"Kita tetap berdoa yang terbaik saja, biar bagaimana pun mereka itu saudara kita. Makanya kami berupaya sebaik-baiknya, agar bisa mengevakuasi secara cepat dan aman," kata Adah kepada wartawan di lokasi, Jumat (28/7/2023).
Adah menjelaskan, secara teknis pasokan oksigen di dalam lubang atau sumur tambang itu sudah tidak ada.
Pasalnya, blower yang menjadi satu-satunya pasokan oksigen para penambang di dalam lubang itu dipastikan sudah tidak berfungsi karena terendam air.
"Awalnya (blower) berfungsi, tapi setelah kemasukan air kan jadi masalah, blower itu menjadi suplai oksigen mereka. Seandainya tidak terisi air, mungkin blower masih berfungsi," ujar Adah.
Sementara itu, pada operasi penyelamatan hari ketiga ini tim menambah lokasi lubang yang disedot dari lima menjadi enam titik.
Lubang-lubang itu dimungkinkan terjadi kebocoran yang mengarah ke lokasi kejadian.
Diberitakan sebelumnya, delapan penambang terjebak di lubang galian karena terendam air sejak Selasa (25/7/2023) pukul 22.00 WIB.
Tim SAR gabungan belum dapat menjangkau lokasi para penambang terjebak yang diperkirakan berada di kedalaman 60 meter.
Baca juga: Pengelola Tambang Emas Ilegal Lokasi 8 Pekerja Terjebak di Banyumas Bisa Dijerat TPPU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.