Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Rentenir di Kabupaten Semarang, Korban Sertifikat yang Dibalik Nama Sepihak dan Dijadikan Agunan di Bank Bertambah

Kompas.com - 28/07/2023, 14:14 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Warga korban rentenir yang sertifikatnya dibalik nama sepihak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kembali bertambah.

Dari hasil penelusuran korban dan pendamping dari Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Kendal diketahui ada dua sertifikat lagi yang telah dibalik nama.

Iwan Susanto dari LPBH NU mengatakan, dua sertifikat yang dibalik nama tersebut atas nama Suryadin dan Jumiyatin.

Baca juga: Rentenir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya Dilaporkan ke Polisi, Marketingnya Diduga Masih Mencari Korban

"Kedua sertifikat miliki warga tersebut beralih nama menjadi Eni Istiarini. Saat ini sertifikat tersebut juga menjadi agunan di BRI," ungkapnya, Jumat (28/7/2023).

Iwan mengungkapkan perubahan nama kepemilikan tersebut diketahui setelah melakukan pengecekan Rumah Layanan Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang pada Jumat (28/7/2023) pagi. "Dari 8 klien kami, 5 di antaranya sudah beralih nama dan jadi agunan di BRI. Sementara tiga lainnya masih dalam penelusuran," paparnya.

Dia menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan DSC alias NC sangat luar biasa. "Benar hak kepemilikan atas tanah milik para korban telah beralih nama, dengan sepihak atau dengan cara mengelabui dengan perkataan bohong, menipu hingga korban bersedia menandatangani berkas depan notaris tanpa adanya penjelasan maksud dan tujuan yang sebenarnya," ungkapnya.

"Bahwa terindikasi adanya keterlibatan oknum dari pihak-pihak terkait yang berhubungam dengan peralihan hak kepemilikan atas tanah, pencairan pinjaman di BRI, yang memperlancar perbuatan tersebut," kata Iwan.

Atas hal itu maka dari LPBH NU selaku kuasa dari para korban, lanjut Iwan, akan melakukan upaya hukum baik pidana maupun perdata.

"Kami juga telah melakukan pengaduan kepada DPRD Kabupaten Semarang dikarenakan kami anggap ini adalah kejahatan luar biasa hingga perlu perhatian dari pemerintah," paparnya.

Sebagai informasi, puluhan warga di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Jawa Tengah menjadi korban renternir. Sertifikat tanah yang mereka jadikan jaminan, ternyata di balik nama dan dijadikan agunan di BRI.

Edi Juwandiyanto warga Desa Candigaron yang meminjam uang Rp 250 juta, diharuskan membayar Rp 400 juta. Namun saat akan melunasi, ternyata sertifikatnya sudah berganti nama dan menjadi agunan di BRI untuk kredit Rp 5 miliar.

Warga lain, Dawam meminjam Rp 30 juta diharuskan membayar Rp 150 juta (dijadikan agunan pinjaman Rp 750 juta), Kustiono Rp 50 juta melunasi Rp 250 juta, Suryadin Rp 25 juta harus melunasi Rp 116 juta (masa pinjam 15 tahun), Suyamto Rp 30 juta melunasi Rp 40 juta (masa pinjam satu bulan), Nasiun Rp 80 juta melunasi Rp 140 juta (sudah lunas tapi sertifikat belum dikembalikan), Jumiyati utang Rp 25 juta mencicil Rp 1 juta per bulan selama 10 tahun, Riyadi utang Rp 45 juta membayar Rp 80 juta (tanah sudah dijual oleh NC).

Mereka meminjam uang kepada DSC alias NC dengan kedok Koperasi Serba Usaha Agung Sugih Harta. Bunga berkisar 5 sampai 10 persen tergantung waktu peminjaman.

Baca juga: Puluhan Warga Terancam Kehilangan Tanah, Utang ke Rentenir, Sertifikat Dibalik Nama Sepihak dan Jadi Agunan ke Bank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com