WAKATOBI, KOMPAS.com – Akibat cuaca buruk, sebuah kapal pengangkut pasir tenggelam dihantam gelombang tinggi di Perairan Malaoge, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (25/7/2023) pagi.
Seorang nakhoda kapal ditemukan terapung dan hanya memegang jeriken saat diselamatkan tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi.
“Tiba-tiba saja cuaca buruk, ombaknya tinggi sekali, masuk ke kapal dan alkon pompa airnya normal hanya tersiram air laut sehingga mati, tidak hidup lagi pompa. Air masuk terus, mesin mati dan ikut tenggelam,” kata nakhoda kapal La Ode Juliadin, Selasa.
Baca juga: Nakhoda Kapal Pincara yang Menewaskan 15 Warga di Buton Tengah Diamankan Polisi
La Ode Juliadin ditemukan tim SAR sedang mengapung di lautan dan terbawa ombak hingga sejauh 10 nautical mile (NM) dari lokasi kejadian.
Saat dinaikkan di atas rubber boat milik SAR, Juliadin sudah tidak menggunakan baju dan sudah dalam keadaan lemas.
“La Ode Juliadin ditemukan terombang-ambing oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan selamat dan dievakuasi ke Puskesmas Malaoge untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi korban,” ujar Kepala Kantor Basarnas Kendari Muhamad Arafah.
Sebelumnya, sekitar 07.00 Wita, kapal pengangkut pasir dengan muatan 3 orang berangkat dari Pelabuhan Malaoge Lasalimu Kabupaten Buton menuju Pelabuhan Kapota Kabupaten Wakatobi.
Setelah melakukan perjalanan sekitar 4 nautical mile, kapal tersebut diantam oleh gelombang tinggi dan tenggelam.
Basarnas Kendari yang menerima informasi kemudian melakukan pencarian dan penyelamatan yang dilakukan tim SAR Wakatobi.
Tak lama kemudian sekitar pukul 13.43 Wita, tim mendapatkan informasi bila seorang korban, Sarifudin ditemukan selamat dan terdampar di pesisir pantai desa Karya Jaya, Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.
“Pada pukul 14.21 Wita, terima informasi dari kepala desa Malaoge bahwa korban kedua, Basirun ditemukan terdampar di Desa Kombewaha Kec. Siantopina dalam keadaan selamat,” ucap Muhamad Arafah.
Setelah dinyatakan sehat, Keketiga korban kemudian dievakuasi menuju wanci dan diserahkan kepada pihak keluarganya masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.