Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gara-gara Konten Lina Mukherjee, Anak Saya Minta Dibelikan Kulit Babi"

Kompas.com - 25/07/2023, 17:05 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan menghadirkan tiga saksi dalam sidang perdana terdakwa UU ITE Lina Mukherjee yang berlangsung di Pengadilan Negeri Kelas 1 Palembang, Selasa (25/7/2023).

Ketiga saksi yang dihadirkan tersebut, yakni M Syarif Hidayat selaku pelapor, Ustaz Husyam Usman, dan Sapriadi Syamsudin. 

Baca juga: Picu Tindakan Diskriminatif, Jaksa Jerat Lina Mukherjee dengan UU ITE

Dalam sidang, ketiga saksi dimintai keterangannya satu persatu oleh Ketua Majelis Hakim Romi Sinatra.

Baca juga: Rindu Ibu, Lina Mukherjee Menangis Tersedu-sedu di Ruang Sidang

 

Saksi pertama, Syarif Hidayat mengatakan, dia semula melihat konten "makan kriuk kulit babi" dari akun media sosial milik Lina Mukherjee.

Di video itu, Lina menurutnya berulang kali mengucapkan kata bismillah saat hendak memakan kulit babi. Padahal, selebgram tersebut mengaku beragama Islam.

Merasa perbuatan Lina sudah melanggar hukum, dia akhirnya berinisiatif membuat laporan ke Polda Sumsel hingga akhirnya Lina ditangkap.

“Saya tidak mengenal siapa terdakwa ini, tetapi kontennya yang makan kriuk babi mengucap kata bismillah itu sudah melecehkan,” ungkap Syarif dalam sidang, Selasa (25/7/2023).

Saksi kedua, Sapriadi mengatakan, konten Lina berdampak buruk bagi anaknya.

Anak Sapriadi beranggapan makan kulit babi dibenarkan asal mengucapkan kata bismillah.

“Gara-gara konten itu, anak saya malah ngomong minta dibelikan kriuk kulit babi. Saya bersumpah atas kesaksian saya ini,” ujar Sapriadi.

Sementara, saksi ketiga, Husyam menjelaskan, konten makan kulit babi tersebut tidak akan menjadi masalah jika Lina tidak menyebarkannya ke media sosial.

Namun, sejak konten tersebut menyebar, banyak umat Islam yang selama ini mengharamkan untuk mengonsumsi babi, merasa dilecehkan.

“Ini bukan penilaian saya sendiri, banyak umat Islam yang merasa tersinggung dengan perbuatan wanita dalam video tersebut (Lina),” ungkapnya.

Usai mendengarkan keterangan ketiga saksi, Ketua Majelis Hakim memberikan kesempatan kepada Lina untuk memberikan tanggapan.

Lina kemudian menyampaikan permohonan maaf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com