Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pelang, Olahan Pangan Lokal Pengganti Nasi Khas Hewa NTT

Kompas.com - 17/07/2023, 13:45 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Desa Hewa di Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, punya makanan khas yang diwariskan secara turun temurun. Namanya Pelang. Terbuat dari padi. 

Desa Hewa berada di selatan Flores Timur. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani.

Warga yang menetap di desa ini juga masih punya kemiripan secara kultural dengan suku Tana Ai yang mendiami wilayah Timur Kabupaten Sikka.

Meski begitu, Hewa dan Tana Ai punya karakter yang berbeda. Mereka juga punya beragam olahan pangan lokal yang sudah diwariskan secara turun temurun. Bahkan olahan pangan lokal ini menjadi makanan pengganti nasi.

Baca juga: 10 Wilayah di NTT Ini Alami Kekeringan Ekstrem Panjang, Tak Hujan Lebih dari 61 Hari

Rosa Widin (56), warga setempat, menuturkan, sejak dulu warga mengandalkan ubi-ubi dan beberapa pangan lokal lainnya sebagai bahan pokok. Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, juga disajikan saat pagelaran ritual adat.

“Ini sudah menjadi tradisi dari nenek moyang, bahkan ada pangan lokal yang sampai sekarang di saat hajatan adat harus disajikan,” ucap Rosa kepada Kompas.com di Desa Hewa, Senin (17/7/2023).

Rosa mengatakan, salah satu olahan pangan lokal itu adalah Pelang.

Proses Pembuatan

Foto: Padi yang sudah dijemur digoreng menggunakan periuk dari tanah liatSerafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com Foto: Padi yang sudah dijemur digoreng menggunakan periuk dari tanah liat
Rosa mengatakan, Pelang komposisinya hanya padi. Pembuatannya, padi dibersihkan terlebih dahulu, lalu dijemur hingga kering. Padi yang sudah kering kemudian direndam selama satu hari satu malam.

Selanjutnya, padi digoreng menggunakan alat tradisional seperti periuk tanah. Biasanya, tahap ini dilakukan oleh perempuan yang sudah mahir.

Sebab, padi yang digoreng tidak boleh hangus karena akan mempengaruhi rasa.

Jika sudah matang, ditumbuk menggunakan lesung.

“Kami di sini biasa menyebutnya dengan nama nuhung dan alu,” ucapanya.

Baca juga: 5 Tahun Buron, Terdakwa Korupsi Pengadaan Pupuk Asal NTT Ditangkap di Timor Leste

Saat ditumbuk harus dalam kondisi panas, agar kulit padi muda terkelupas. Selanjutnya ditapis menggunakan lida (nyiru).

“Tapi harus dilakukan beberapa kali, agar hasilnya baik. Setelah selesai maka pelang siap disajikan,” ucapnya.

Petani Desa Hewa, Lasarus Sura Boruk mengungkapkan, setiap prosesi atau upacara adat Pelang wajib diisi di naha, tempat penyimpanan berukuran kecil dari daun lontar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com