Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersekolah di MTs Pakis Banyumas Gratis, Begini Cara Pengelola "Survive"

Kompas.com - 13/07/2023, 13:05 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - MTs Pakis di Dusun Pesawahan, Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tidak memungut biaya alias gratis.

Untuk menutup biaya operasional, relawan yang menjadi pengelola sekolah beserta para siswa dan warga setempat merintis beberapa unit usaha.

Koordinator MTs Pakis, Isrodin mengatakan, selama ini tidak ada bantuan untuk biaya operasional dari sekolah.

Baca juga: MTs Pakis, Sekolah Gratis untuk Anak Pinggir Hutan Banyumas, Pendaftaran Cukup Pakai Hasil Bumi

"Terkait dengan bantuan biaya operasional dari pemerintah tidak ada, karena ditopang secara swadaya oleh para relawan," kata Isrodin melalui sambungan telepon, Kamis (13/7/2023).

Untuk itu, para peserta didik juga dibekali ketrampilan agar dapat membuat usaha yang bersifat produktif.

"Kami memberlakukan belajar produktif, hampir tiga tahun ini kami memproduksi olahan kopi robusta yang banyak tumbuh di sekitar hutan," ujar Isrodin yang merintis MTs Pakis sejak 2013 ini.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan Perhutani untuk menggarap lahan menjadi kebun kopi.

"Ada wilayah hutan yang akan dijadikan demplot tanaman kopi ebagai upaya pengembangan ekonomi berbasis agroforestry (wanatani)," kata Isrodin.

Tak hanya itu, sekolah ini juga mengembangkan paket wisata edukasi dengan memanfaatkan Telaga Kumpe di dekat sekolah sebagai salah satu destinasinya.

Baca juga: Diguyur Hujan, Atap Sekolah Pinggir Hutan di Banyumas Ambruk

"Kami ada paket wisata edukasi, disinergikan dengan Telaga Kumpe, yaitu tempat wisata di bawah Perhutani," jelas Isrodin.

Ke depan, sekolah juga akan memproduksi gula aren.

"Kami akan memproduksi gula aren bersama warga. Kami sudah menanam cukup banyak, tahun ini sudah mulai bisa disadap untuk dijadikan gula aren," ujar Isrodin.

Untuk menopang kegiatan produktif ini, sekolah juga mendatangkan relawan yang ahli di bidangnya masing-masing untuk memberikan pendampingan.

Saat ini total ada sekitar 50-an siswa yang bersekolah di situ. Mereka terdiri atas siswa MTs dan program Paket C.

Baca juga: Cerita Sekolah Berlantai Tanah di Makam Raja-raja Porodisa...

Sekolah ini banyak dibantu para relawan yang kebanyakan merupakan mahasiswa dari perguruan tinggi di Purwokerto untuk mengajar.

Untuk diketahui, MTs Pakis ini dikelola secara swadaya oleh para relawan. Adapun untuk kurikulumnya menginduk pada MTs Maarif NU 2 Cilongok yang berada di Desa Panembangan.

Di sekolah ini para siswa tidak hanya belajar mata pelajaran yang ada di kurikulum.

"Siswa belajar pertanian, peternakan, memotret keankaragaman hayati. Jadi selain pendidikan umum, siswa juga belajar soal kehidupan," ujar Isrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com